News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dekan FISIP Unsrat Periksa 5 Mahasiswa terkait Dugaan Jual Beli Nilai

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dekan FISIP Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Novi Pioh. TRIBUN MANADO/ARTHUR ROMPIS

Laporan Wartawan Tribun Manado, Arthur Rompis

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Penyelidikan kasus dugaan pemalsuan nilai di Fakultas Fisip Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado terus berlanjut.

Pimpinan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) memeriksa lima mahasiswa yang nilainya berubah.

"Kami masih menyelidikinya," kata Dekan FISIP Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Novi Pioh kepada Tribun Manado, Kamis (13/12/2018).

Jika terbukti ada jual beli nilai, pihaknya bakal menskorsing para mahasiswa itu.

"Tentu akan ada sanksi," kata Novi Pioh.

Indikasi jual beli nilai kembali mencuat di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado.

Nilai semester lima mahasiswa FISIP Unsrat pada mata kuliah perpajakan tiba-tiba berubah dari C ke B dan dari E ke C.

Baca: Mobil yang Ditumpangi 6 Anggota Keluarga Terjun ke Jurang Jalur Pacet-Mojokerto Sedalam 20 Meter

Perubahan nilai tersebut diduga melibatkan sejumlah sindikat yang meliputi staf hingga pejabat teras Unsrat.

Magdalena Wulur, dosen kelima mahasiswa tersebut membeber dugaan jual beli nilai itu.

Wulur yang merupakan dosen Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Unsrat ini terkejut begitu mendapati nilai kelima mahasiswa tersebut telah berubah.

"Saya terkejut begitu mendapati nilai di portal akademik berbeda dengan nilai yang saya berikan dalam DPNA, sungguh ini baru pertama kali terjadi selama saya menjadi dosen," kata dia.

Magdalena Wulur, dosen FISIP Unsrat.

Menurut dia, sesuai mekanisme yang berlaku, nilai yang ia berikan dimasukkan ke portal akademik lewat staf di Unsrat.

Pass portal tersebut dimiliki oleh penanggung jawab mata kuliah yakni Prof Welly Areros.

"Ketika saya minta pass dan saya buka ternyata nilainya sudah berubah," kata dia.

Ternyata setelah diselidiki perubahan nilai tersebut dilakukan oleh seorang tenaga honorer.

Belakangan diketahui, dalang kasus tersebut diduga seorang pejabat teras di Unsrat.

"Ada seorang pejabat teras yang menelepon staf tersebut, ini saya tidak duga," kata dia.

Ia pun menduga ada sindikat jual beli nilai di Unsrat dan kejadian itu sudah terjadi berkali-kali.

Langkah selanjutnya ia mengirimkan surat keberatan ke Dekan atas masalah tersebut.
Wulur mengaku mengalami tekanan akibat sikap kritisnya itu.

Baca: Caleg dari PAN se-Sumsel Kena Imbas Sejak 25 Kadernya Deklarasi Dukungan terhadap Jokowi-Maruf

"Mereka protes dengan postingan saya di medsos, padahal saya hanya membeber kasus itu tanpa menyebut pihak pihak yang terlibat, saya ditelepon, kemudian di SMS, seolah-olah saya bersalah," kata dia.

Wulur mengatakan maksudnya membeberkan kasus tersebut karena kecintaannya pada Unsrat.

Ia tak mau universitas yang sudah meraih akreditasi A dirusak reputasinya oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Saya mau citra kampus ini lebih baik, jangan dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," kata dia.

Menurut Wullur, jual beli nilai tersebut punya akibat yang merusak dunia pendidikan.

"Prihatin karena justru terjadi di mata kuliah perpajakan dimana perlu kejujuran, saya duga disini ada unsur gratifikasi, penyalahgunaan jabatan serta korupsi," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunmanado.co.id dengan judul Dugaan Jual Beli Nilai di Unsrat, Dekan FISIP Periksa Lima Mahasiswa

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini