Mereka diperiksa intensif di kantor Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran menjelaskan, pemeriksaan terhadap saksi tersebut untuk mengetahui secara pasti penyebab jalan raya ambles yang diduga akibat proyek pembangunan parkir basement RS Siloam.
Baca: Kementerian PUPR Urai Kronologis Amblesnya Jalan Gubeng
"Masih diperiksa 36 saksi yang berkaitan pembangunan proyek itu," ujar Sudamiran.
Sudamiran mengatakan, fokus pemeriksaan yang dilakukannya itu untuk mengkaji sekaligus memastikan pembangunan proyek yang dilakukan kontraktor itu apakah sudah memenuhi prosedur.
Pasalnya, pembangunan basement itu menggali tanah sedalam 12 meter memakai alat berat ekskavator dan pompa untuk menyedot air rembesan.
Diduga pembangunan itu mengakibatkan kondisi tanah jalan raya yang berada di samping pembangunan proyek itu membuat kondisi labil hingga ambles.
Baca: Penampakan Sebelum dan Sesudah Amblesnya Jalan Gubeng yang Bersebelahan dengan Proyek RS Siloam
"Saksi dari pekerja kami periksa apakah ada korelasinya pembangunan proyek itu (Siloam) dengan amblesnya tanah di Gubeng," pungkas Sudamiran.
3. BMKG Lakukan Pengambilan Sampel
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), datang ke lokasi Jalan Gubeng Surabaya ambles untuk mengambil sampel tanah di lokasi.
Pihaknya juga turut membantu memastikan penyebab dari amblesnya tanah di wilayah tersebut.
Kepala BMKG Juanda Surabaya, Nurhuda menjelaskan, saat ini pihaknya hanya mengambil sampel dan masih belum bisa menentukan penyebab dari Jalan Gubeng Surabaya ambles.
Baca: Google Maps Street View Jalan Gubeng Surabaya Sebelum Ambles, Video Drone hingga Fakta Kejadian
"Masih dianalisis, secara umum bukan aktifitas seismik," ujar Nurhuda.
"Mungkin ada aktifitas lain yang berpengaruh di lokasi ini," jelas Nurhuda.
Nurhuda menjelaskan, pengambilan sampel tersebut bertujuan untuk menganalisa tekstur tanah jenis apa yang ada di area itu, apakah berpengaruh atau tidak terhadap amblesnya jalan.