TRIBUNNEWS.COM -- Sekitar 15 menit pasca dilepas untuk membantu para relawan mencari korban bencana tsunami yang hilang, Vero seketika duduk di atas puing bangunan rumah yang roboh.
Meski sudah ditarik oleh pawangnya, Vero enggan beranjak dari tempat yang didudukinya itu. Tak dinyana, tepat di bawah posisi duduk Vero, tertimbun dua jenazah.
Para relawan yang berada di sekitar Vero langsung mendekat dan melakukan evakuasi. Vero pun bersedia untuk bergeser dari posisi duduknya.
Vero merupakan anjing pelacak dari Unit K9 Ditsabhara Polda Lampung. Vero sengaja diturunkan untuk membantu korban bencana tsunami yang menerjang wilayah Way Muli, Rajabasa, Lampung Selatan, Sabtu (22/12/2018) kemarin.
Pawang dan Pelatih Unit K9 Brigpol Suprayogi mengatakan, K9 sudah diturunkan sejak Minggu 23 Desember 2018. Menurut Suprayogi, anjing pelacak yang diturunkan tidak sama hari per hari.
“Jadi kemarin (Minggu) satu, hari ini satu, besok rencana satu lagi. Itu berbeda-beda. Tidak satu anjing yang diturunkan,” kata Suprayogi saat ditemui di lokasi evakuasi, Desa Way Muli, Rajabasa, Lamsel, Senin (24/12/2018).
Suprayogi menjelaskan, begitu tiba di lokasi yang terdampak, anjing berjenis Herder tersebut langsung diturunkan untuk membantu mencari korban yang tertimbun reruntuhan. Tetapi, sebelumnya tim sudah mengetahui lokasi yang terindikasi masih ada korban tertimbun.
“Jadi prosesnya, anjing langsung menuju sasaran tempat di mana korban menguarkan bau yang khas. Dan tadi langsung ditemukan dua korban. Kami masih coba mencari lagi, siapa tau masih ada korban yang tertimbun,” papar Suprayogi.