TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Pasca tsunami yang melanda Selat Sudan, warga Kecamatan Sumur di Pandeglang, Banten mengeluhkan sulitnya memperoleh bantuan.
Menurut penuturan salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, saat dirinya ingin meminta bantuan di Kecamatan Sumur ia terlebih dahulu diminta menunjukkan Kartu Keluarga (KK).
"Masa mau minta bantuan aja dipersulit, kan lagi bencana, seharusnya di permudahlah," katanya, kepada Tribunnews.com, Rabu (26/12/2018).
Baca: Viral Video Sheila On 7 saat Manggung Nyanyikan Sephia Dihentikan Polisi, Eross Angkat Jari
Setelah sekian lama beradu argumen dengan petugas kecamatan, barulah ia diperbolehkan untuk mengambil logistik bantuan.
"Ya KK (kartu keluarga, red) saya enggak ada, terus mau gimana, keluarga kelaperan kan," katanya.
Sementara itu, warga Sumur lainnya yaitu Asri juga mengeluhkan pembagian bantuan yang dirasa tidak merata.
Baca: Kumpulan Fakta Penembakan Letkol Dono, Motif Pelaku Penembakan hingga Pengaruh Alkohol
Sebab banyak warga datang begitu saja ke Kecamatan Sumur mengambil bantuan tanpa dilakukan pendataan terlebih dahulu.
Padahal di beberapa titik pengungsian, dikatakan Asri, masih banyak warga yang belum memperoleh bantuan.
"Seharusnya setiap ketua RT mendata, enggak orang boleh ngambil langsung, biar adil gitu," ucap Asri.
Sementara saat tim Tribunnews.com menyambangi Kecamatan Sumur, memang bantuan dari para donatur terfokus di kecamatan. Logistik mulai dari mi instan, popok, biskuit, hingga pakaian sudah tersedia di sana.