Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNNEWS.COM, PANDEGLANG - Sebanyak 11 dari 242 jenazah korban tsunami Selat Sunda belum teridentifikasi hingga Kamis (27/12/2018) pagi.
11 jenazah tersebut, saat ini berada di RS Berkah Pandeglang diawetkan di dalam kontainer pendingin untuk mencegah proses pembusukan.
Tim DVI Polri pun kesulitan untuk mengidentifikasi 11 jenazah tersebut, karena ketika tiba di RS Berkah Pandeglang tidak ditemukan identitas dalam diri 11 jenazah tersebut.
Kabid Dokes Polda Banten AKBP Nariyana menghimbau, bagi masyrakat yang merasa anggota keluarganya hilang akibat tsunami tersebut, bisa datang ke RS Berkah Pandeglang untuk mengecek 11 jenazah tersebut.
Selain itu, ia pun mengimbau agar pihak keluarga datang membawa rekam kesehatan gigi anggota keluarganya yang hilang, untuk mempermudah proses identifikasi.
"Mohon sekiranya membawa data-data yang kami butuhkan, salah satunya adalah data medical record catatan kesehatan gigi apabila ada keluarganya yang hilang," kata Nariyana di Hotel Wira Carita, Pandeglang, Banten.
Nariyana menuturkan, proses identifikasi terhadap 11 jenazah tersebut semakin sulit karena sidik jarinya yang sudah rusak.
Oleh sebab itu, rekam kesehatan gigi sangat dibutuhkan oleh pihaknya untuk membantu masyarakat yang masih kehilangan anggota keluarganya akibat tsunami di wilayah Banten.
Selain itu, Nariyana juga menuturkan pihaknya telah menyiapkan album foto korban ketika pertama kali tiba di RS Berkah Pandeglang dalam kondisi yang masih baik.
Hal tersebut bertujuan, agar masyarakat yang mencari anggota keluarganya yang hilang bisa mengenali melalui ciri-ciri pakaian, serta barang-barang yang lainnya.
Baca: Didesak Mundur dari PAN, Amien Rais Justru Habiskan Waktu Akhir Pekan Bersama Cucu
"Masyarakat bisa datang ke Posko DVI RS Berkah Pandeglang, untuk melihat foto korban saat pertama kali tiba dengan kondisi yg masih baik, untuk mengenali pakaian terakhir korban. Jadi mengenali foto dulu baru setelah itu melihat langsung jenazahnya," papar Nariyana.