Laporan Wartawan Banjarmasin PostĀ Milna Sari
TRIBUNNEWS.COM, PELAIHARIĀ - Beralas tanah dan tanpa dinding, Muji (24) menjalani hari-harinya di kolong rumah dalam kondisi kaki dirantai di Desa Ambungan RT 8 Kecamatan Pelaihari saat orangtuanya bekerja.
Nampak tatapan mata pria ini terlihat kosong kepada siapapun yang melihatnya.
"Ibunya bekerja tukang pijat di Banjarmasin, bapaknya buruh panen sawit," ujar tante Muji, Nurhayati Ninglis kepada Banjarmasinpost.co.id, Rabu (02/01/2018).
Muji sendiri merupakan anak pertama dari dari tiga bersaudara anak pasangan Suprayitno dan Solikha.
Muji diketahui sudah mengalami gangguan jiwa sejak anak-anak namun ia baru dirantai sejak dua bulan ini karena ditinggal sendiri di rumah.
"Ini sengaja dirantai karena khawatir dia masuk ke sumur dan kalau ditinggal di rumah dan bawa sampah ke dalam rumah," jelas Nurhayati.
Sementara, anggota Badan Permusyawaratan Desa Ambungan, Nordiati mengatakan memang pihaknya sudah mengusulkan untuk dilakukan karantina ke Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum.
"Dulu tidak separah ini, jadi kita usulkan untuk direhabilitasi," ujarnya.
Saat dipantau, kondisi Muji tampak memprihatinkan.
Selain tampak kotor, beberapa luka juga tampak di badannya.