Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Ancaman bencana longsor mengintai Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Willem Rampangilei mengatakan, pemerintah harus menyiapkan lahan relokasi untuk warga terdampak bencana longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Menurutnya, ancaman longsor masih ada setelah melihat kontur tanah di lokasi bencana.
Ia mengatakan, tak mungkin 100 warga yang mengungsi saat ini menempati kembali lokasi longsor.
"Harus dilakukan relokasi. Pemda harus menyediakan lahan melihat kondisi tak mungkin lagi untuk ditinggali," ujar Willem Rampangilei saat mengunjungi lokasi longsor, Rabu (2/1/2019).
Willem mengatakan, ia bekerja sama dengan BMKG akan memasang alat peringatan dini di lokasi yang rawan terdampak bencana.
Setelah melakukan evaluasi dan melihat area longsoran, Willem Rampangilei mengatakan harus ada enam alat berat yang berupaya mencari korban.
Saat ini hanya terdapat dua alat berat di lokasi pencarian.
"Kami sedang mengupayakan penambahan dua alat berat, semoga bisa membantu dengan cepat upaya pencarian korban," ujar Willem Rampangilei.
Willem menambahkan, untuk penanganan pengungsi ada 100 warga yang saat ini mengungsi, tapi tak perlu mendirikan tenda karena para pengungsi tinggal di rumah saudara mereka.
"Untuk keperluan logistik ada satu dapur untuk melayani tiga ribu orang, kami menerima laporan kekurangan bahan makanan penambah, kami kirim makanan siap saji, lalu logistik lainnya seperti peralatan dan perlunya sarung tangan lateks dan masker kami upayakan," kata Willem.
Artikel ini telah tayang di Tribunjabar.id dengan judul Ancaman Longsor Terus Mengintai, Warga Harus Direlokasi dari Kampung Garehong Cisolok