Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akbar Hari Mukti
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Kericuhan terjadi di Rutan Klas 1 Surakarta atau Rutan Solo, Kamis (10/1/2019). Sejumlah massa mengerubungi depan Rutan Solo.
Sambil berteriak, sesekali sejumlah massa menggedor mobil tahanan yang diparkir di depan Rutan Solo.
Polisi pun berjaga di sekitaran rutan.
Berdasar pantauan Tribun Jateng, massa telah medatangi depan rutan sejak pukul 1 siang.
Suasana yang tak kondusif itu berlangsung selama 30 menit, sebelum massa akhirnya meninggalkan rutan.
Endro Sudarsono, perwakilan Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) yang datang ke lokasi mengaku menyayangkan hal tersebut.
Menurut Endro, kericuhan ini terjadi karena awalnya ada puluhan orang yang menjenguk teman masing-masing di rutan Solo.
Di dalam rutan, mereka terlibat cekcok dan ejek-ejekan dengan napi lain.
Lempar-lemparan pun menurut Endro tak dapat terhindarkan.
Sehingga puluhan orang ini kembali dan memanggil teman-temannya.
Selanjutnya, massa pun berkumpul di depan rutan Solo.
"Kita sayangkan bentrokan ini. Seharusnya pengamanan di rutan tak semacam ini. Karena kalau dari informasi, seperti ini sudah 3-4 kali terjadi," ungkapnya.
Seharusnya, menurut Endro, masyarakat dapat menjenguk teman atau saudaranya di rutan dengan lebih nyaman.
Disinggung terkait aksi tadi, menurutnya adalah aksi solidaritas.
"Tidak ada niatan untuk merusak, solidaritas saja," ujar Endro.
Sementara Wakapolresta Solo AKBP Andy Rifai menuturkan, aksi tadi hanyalah miskomunikasi saja.
"Ada ejek-ejekan tetapi sudah kita redam. Saat ini kondisinya sudah konsusif," ujar dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Ricuh di Rutan Solo, Dipicu Saling Ejek, Ini Kronologinya,