TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Peristiwa perampokan terjadi di Perumahan Griya Paniki Indah (GPI) tepatnya di rumah Camat Mapanget, Rein Heydemans, Jalan Markisa.
Aksi ini diduga dilakukan empat orang dengan membawa senjata tajam jenis parang.
Gerombolan perampok ini, sempat menodong seluruh penghuni rumah.
Keempatnya mengenakan penutup wajah, membawa parang dan senter.
Deisy Emor, istri Camat Mapanget mengatakan, empat pencuri beraksi dengan mencongkel jendela kamar di depan rumah.
Perampok memaksa Camat sekeluarga untuk tidak ribut dan memaksa menyerahkan barang-barang berharga.
Menurut Emor, belasan telepon seluler, uang tunai, sejumlah sepatu, perhiasan emas kurang lebih senilai Rp 30 juta hingga satu unit sepeda motor Beat dibawa lari oleh perampok.
Emor mengungkapkan perampok sempat membuka paksa mobil dinas suaminya, namun tidak ada barang yang diambil.
Baca: Arhedi yang Ditangkap Polisi Berperan sebagai Pemegang Burung Rangkong, Pelaku Pemotong Burung Kabur
Ia memprediksi perampok bukan orang Manado dari dialeg mereka.
Perampok ini beraksi kurang lebih dua jam kejadian berlangsung.
Sebelum perampok melarikan diri, seluruh penghuni rumah dikurung di tiga kamar sekaligus.
Camat sekeluarga ke luar dari kamar setelah memaksa membuka jendela kamar.
Perampok meninggalkan satu buah parang berwarna putih di depan jendela kamar.
Artikel ini telah tayang di Tribunmanado.co.id dengan judul Perampok di Rumah Camat Mapanget di GPI Pakai Penutup Wajah, Mengancam Pakai Parang