Di 2018 merupakan tahun pembuktian Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dalam mewujudkan perubahan Kota seperti yang dijanjikannya saat dilantik pada 17 Februari 2016. Dari awal dirinya dilantik sebagai wali kota, ia berupaya melakukan dasar-dasar perubahan pola pembangungan di Kota Semarang.
Hal itu antara lain dengan mendorong adanya efektifitas dan efisiensi melalui pemutakhiran software serta aplikasi pendukung, mendorong adanya revolusi mental di tataran birokrasi melalui evaluasi berkala sistem Lapor Hendi, serta mendorong peningkatan kinerja ASN melalui rapat koordinasi bulanan yang diikutiu oleh seluruh organisasi perangkat daerah di Kota Semarang.
Selain itu, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut juga meletakkan berbagai dasar pembangunan lainnya, seperti mendorong perluasan wawasan pembangunan dengan studi banding di berbagai negara, juga mendorong perubahan kebijakan ekonomi dengan lebih fokus pada peningkatan perdagangan dan jasa, khususnya pariwisata.
Sebagai penegasan komitmennya dalam merubah wajah Kota Semarang, Hendi pun meresmikan 466 Program dan 2.906 kegiatan yang digarap Pemerintah kota Semarang sepanjang 2018, Selasa (15/1). Peresmian proyek tersebut diawali di Situation Room Pemerintah Kota Semarang, yang mana merupakan ruang integrasi pembangungn di Kota Semarang pada saat ini.
Kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan dengan meninjau sejumlah proyek prestisius Kota Semarang di 2018, seperti Taman Indonesia Kaya, Semarang Bridge Fountain, Plaza Kandri, serta Desa Wisata Cepoko.
Di 2018 sendiri, Pemerintah Kota Semarang berhasil melakukan optimalisasi pembangunan. Hal tersebut terlihat dari serapan anggaran Pemerintah Kota Semarang yang mencapai 94,56%. Tak hanya itu, sejumlah apresiasi dari berbagai pihak juga diberikan oleh Pemerintah kota Semarang.
Tercatat sebanyak 47 penghargaan didapatkan Hendi bersama jajarannya selama 2018. Salah satu penghargaan itu pun menobatkan Kota Semarang sebagai kota wisata terbaik ke-4 di Indonesia, tepatnya pada ajang Yokatta Wonderful Indonesia Tourism Award 2018.
Dinobatkanya Kota Semarang sebagai kota wisata terbaik di Indonesia tak lepas dari komitmen Hendi bersama Pemerintah Kota Semarang untuk meningkatkan estetika perkotaan untuk menjadi lebih menarik.
Sepanjang 2018 berbagai upaya dilakukan untuk merubah wajah Kota Semarang, mulai peningkatan ruang publik seperti Taman Indonesia Kaya, peningkatan sarana olahraga seperti lapangan futsal rumput sintetis, hingga penataan permukiman dengan membangun 65 Kampung Tematik diantaranya.
Di sisi lain Wali Kota Semarang, yang juga politisi PDI Perjuangan itu pun fokus pada peningkatan kualitas lingkungan Kota Semarang. Hal tersebentu dilakukannya dengan peningkatan produktifitas lahan hijau seperti seperti merevitalisasi Hutan Tinjomoyo, peningkatan akses air bersih yang ditandai dengan dimulainya project SPAM Semarang Barat, pemeratan pembangunan infrastruktur, serta penanganan banjir wilayah timur dengan melakukan normalisasi sungai dan pembangunan rumah pompa.
“Meskipun saya optimis wilayah Genuk 90% bebas dari banjir dan rob, namun harus diketahui bahwa tantangan ke depan masih banyak. Di 2019 ini wilayah perbatasan akan kita dorong untuk memperoleh lebih banyak program rehab rumah tidak layak huni. Hal itu untuk mengentaskan penaganan wilayaha kumuh di Kota Semarang" tegas Hendi. "Camat juga saya minta untuk lebih aktif lagi turun ke bawah untuk membangun wilayahnya, untuk itu saya butuh pemimpin di wilayah yang agresif,” pungkasnya. (*)