News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rumah Warga di Perumahan Sandan Sari Tabanan Ambles ke Sungai

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana sebuah rumah di perumahan Sandan Sari Blok G Nomor 42, Sanggulan, Banjar Jadi Desa, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan, amblas, Selasa (22/1/2019). TRIBUN BALI/I MADE PRASETIA ARYAWAN

TRIBUNNEWS.COM, TABANAN - Salah satu rumah di Perumahan Sandan Sari Blok G Nomor 42, Sanggulan, Banjar Jadi Desa, Desa Banajr Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan, amblas, Selasa (22/1/2019).

Rumah dengan tipe 36 atau sekitar 90 meter persegi ini amblas ke Sungai Yeh Pandan.

Menurut informasi yang diperoleh, diduga peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 21.45 Wita, Senin (21/1/2019) malam saat intensitas hujan yang begitu deras mengguyur wilayah Tabanan.

Menurut salah satu warga yang tinggal di sekitar TKP, I Nengah Sentanu, tiga rumah di Blok G atau sekitaran TKP dalam kondisi sepi.

"Sebelum kejadian, terdengar suara gemuruh. Kemudian saya ke luar dari rumah saya, dan ada suara gemuruh lagi," ungkap Sentanu.

Tiba-tiba, kata dia, rumah yang berada di pinggir sungai tersebut amblas.

Untungnya salah satu penghuni rumah yang berdekatan dengan TKP langsung mengamankan dirinya.

"Setelah peristiwa itu baru kami laporkan ke seorang warga lainnya yang kebetulan kenal dengan salah satu petugas BPBD Tabanan," ujarnya.

Hingga berita ini diunggah, situasi di TKP sudah disterilkan agar tidak ada warga yang mendekati. Termasuk beberapa warga memilih mengungsi sementara dari rumahnya.

Made Oktara Kehilangan Istri dan Anaknya
Sebelumnya, kejadian tanah longsor juga terjadi di Gang Taman Beji IV Br. Sasih Desa Batubulan Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, Sabtu (8/12/2018) lalu, sekitar pukul 06.30 Wita.

Tragedi tanah longsor tersebut menyebabkan rumah jebol, korban luka-luka dan meninggal dunia.

Baca: Rumahnya Alami Longsor, Made Oktara Selamat, Istri dan 3 Anaknya Meninggal Tertimbun Bangunan

Salah satu, Widya Wira saat diwawancarai Tribun-bali.com mengatakan kejadian sekitar pukul 06.30 Wita saat membuka pintu gerbang rumahnya terdengar suara gemuruh dan rumah paling ujung tergerus.

"Saya lihat rumah paling ujung ambruk gitu dan saya lihat kaki suami korban dan teriakan minta tolong, akhirnya saya ambil motor terus panggil polisi di pos Batubulan dan kami sama-sama tolong korban," kata dia.

Sebelum dia meminta tolong ke polisi dia juga sempat melihat nenek korban yang menangis minta tolong usai mebanten.

"Neneknya saya lihat menangis, guling di depan rumah. Cepat sekali saat itu dia habis mebanten, pas taruh banten dan kaget dia liat ke belakang rumahnya sudah rubuh bersama keluarganya," ceritanya yang masih tampak panik.

Lelaki yang tinggal hanya beberapa rumah dari rumah korban tersebut menceritakan detik-detik saat terjadinya longsor itu.

Dia melihat dengan jelas korban (suami) terlihat kritis.

"Hujan memang dari malam tadi sampai pagi. Saya turun ke bawah bersama empat polisi menolong korban. Bapaknya masih hidup," jelas saksi hidup ini.

Kepala Basarnas Provinsi Bali, I Ketut Gede Ardana yang turut mengevakuasi korban mengatakan pihaknya tuntas mengangkat para korban sekitar pukul 13.30 Wita.

Made Oktara Dwi Paguna (30) yang merupakan kepala keluarga dari mereka yang tertimbun, berhasil dievakuasi pertama kali dalam keadaan luka-luka.

Korban kedua ditemukan pada pukul 10.30 Wita; korban ketiga dan keempat (ibu dan seorang anak) ditemukan pukul 12.30 Wita; dan terakhir korban kelima ditemukan pukul 13.28 Wita.

Mereka ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa.

Lokasi para korban ditemukan tidak berjauhan, dan berada di sekitar springbed serta almari.

"Korban meninggal pertama ditemukan pada pukul 10.30 Wita, yakni seorang anak. Muncul yang kedua pada jam 12.30 Wita, keduanya anak dan ibu, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia juga. Yang terakhir jam 13.28 Wita ditemukan seorang anak dalam kondisi meninggal dunia, dan posisinya agak jauh sedikit," kata Ardana.

Kepala Basarnas Provinsi Bali, I Ketut Gede Ardana, mengatakan bahwa proses evakuasi tak menemui kendala yang berarti.

"Kita pelajari kalau reruntuhan biasanya tidak melebar jauh, karena mengikuti beban yang jatuh. Pas ketemu almari dan spring bed, maka kita curigai para korban ada di sekitar situ," terang Ardana.

Kedalaman jurang, kata Ardana, sekitar 8-10 meter dengan lebar 15 meter. Tim evakuasi dan pencarian mengerahkan sekitar 25 personel.

Artikel ini telah tayang di Tribun-bali.com dengan judul BREAKING NEWS! Rumah di Perumahan Sandan Sari Blok G Tabanan Amblas ke Sungai

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini