TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Belasan musisi Surabaya berkunjung ke makam pahlawan WR Supratman. Mereka membentuk lingkaran di sisi makam sambil memanjatkan doa bersama.
Usai berdoa, belasan musisi yang mengaku dari berbagai komunitas itu melakukan aksi membaca puisi. Persis di halaman makam pencipta lagu Indonesia Raya, WR Supratman.
Aksi berlangsung sekitar 30 menit tersebut, diwarnai dengan penolakan Rancanagn Undang Undang (RUU) Musik oleh DRR RI yang sedang jadi isu nasional saat ini.
"Kesenian bukan bisnis kekuasaan", "tolak RUU permusikan", "Bagaimana mungkin pikiran dipenjara". Begitu kalimat-kalimat penolakan yang tertulis mewarnai aksi.
Ndimas Narko Utomo, koordinator aksi mengatakan kegiatan ini dilakukan oleh gabungan musisi Surabaya, yang peduli terhadap RUU permusikan.
"Ada beberapa teman dari Risalah Pena Merah, Surabaya Melawan, Pemuda Cokro, dan beberapa teman lain yang peduli terhadap RUU permusikan. Bila perlu kita akan menggeruduk DPRD Jatim, Kamis nanti," kata Ndimas usai aksi, Minggu (10/2/2019).
Ndimas mengaku, kunjungannya ke makam pahlawan nasional WR Supratman adalah bentuk perlawanan RUU Permusikan.
Menurut dia, WR Supratman adalah salah satu tokoh yang menggunakan musik sebagai alat perjuangan menyatukan seluruh rakyat Indonesia.
"Kita menggunakan energi WR Supratman untuk menolak RUU, karena RUU ini juga salah satu bentuk pengekangan dan penindasan terhadap kreativitas," tegasnya.
Satu di antara poin RUU yang mereka tolak adalah pelarangan terhadap lagu-lagu bertema isu sosial, dengan alasan tidak boleh adanya provokasi.