TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Ribuan orang mendeklarasikan diri mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Mereka berasal dari berbagai komunitas dan relawan.
Pendeklarasian digelar di Joglo Mandala Wisata Sriwedari, Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo, Sabtu (16/2/2019).
Para anggota sejumlah komunitas itu melebur menjadi Relawan Jokowi Amin Daulat Indonesia atau JADI.
Mereka menyatukan visi dan harapan agar Jokowi-Ma'ruf Amin memenangkan kontestasi Pemilihan Presiden 2019, tanggal 17 April mendatang.
"Deklarasi Relawan JADI merupakan bentuk aspirasi wong cilik yang menyatakan setia dan cinta kepada Jokowi," ujar deklarator Relawan JADI yakni BRM Kusumo Putra melalui keterangan pers.
Dia mengajak para relawan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada waktu pemilihan.
Tak sekadar menyumbang hak pilih, Kusuma mengimbau para relawan turut mengawasi proses penghitungan suara. Hal tersebut untuk mengantisipasi adanya kecurangan kubu lawan.
"Kita yakin Pak Jokowi-Ma'ruf Amin menang dengan perolehan suara 80 persen. Solo harus sanggup meraih suara 90 persen untuk paslon nomor urut 01,'' kata Kusuma.
Berbagai komunitas yang berbaur adalah pecinta burung berkicau, pengayuh becak, paguyuban gerobak sampah, pemusik tradisional, sivitas akademika, fotografer, paguyuban pedagang kaki lima, seniman, ojek online, disabilitas, paguyuban angkringan, perwakilan penghuni rumah susun Putri Cempo dan sejumlah relawan.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo mengajak para relawan harus kompak. Kemenangan Jokowi-Ma'ruf tidak akan terwujud tanpa ada niat militansi relawan.
"Ajak temanmu. Ajak saudaramu. Ajak istrimu, tetanggamu, agar mendukung Pak Jokowi. Kenalkan, kasih tahu mereka program kerja dan prestasi Pak Jokowi. Perangi hoax yang menyerang beliau," seru Rudi.
Rudi membeberkan, selama Jokowi menjadi presiden, sudah turut membangun Kota Surakarta.
Contohnya membangun bendungan Kali Anyar yang kini menjadi wisata air, pembangunan flyover Manahan, renovasi Stadion Manahan menjadi Stadion Internasional.
"Itu karena Pak Jokowi memang sayang Kota Solo ini. Daerah luar pun tidak dianaktirikan. Papua contohnya. Banyak hasil karya Pak Jokowi di sana," tegas Rudi. (dna)