News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi-Ma’ruf Amin Dapat Dukungan Kyai dan Guru Ngaji se-Bawean

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan Capres-Cawapres 01 Joko Widodo dan Maaruf Amien bersiap melakukan Debat Perdana Capres dan Cawapres di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

Laporan Wartawan Tribun Jatim Willy Abraham

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA  - Setelah debat Pilpres tahap kedua, pasangan Jokowi - KH Ma'ruf Amin mendapat dukungan.

Kali ini para Kiai dan guru ngaji se-Bawean mendeklarasikan dukungan kepada pasangan nomor 01.

Ratusan kiai pengasuh pondok pesantren dan guru ngaji yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pengasuh Pesantren dan Guru Ngaji se-Bawean hadir langsung memberikan dukungan di Aula Pondok Pesantren Mambaul Falah Tambiliung.

Pembacaan deklarasi dipimpin Kiai Aman Yamin.

Selain mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi-Ma’ruf Amin, para kiai, bu nyai dan guru ngaji itu juga memberikan dukungan calon anggota DPR RI dari PKB, H Jazilul Fawaid.

Kiai H Fathoni menyatakan, negara punya hajat besar dalam mensukseskan agenda lima tahunan itu.

Baca: Respons Bawaslu Sikapi Peristiwa Sikapi Ledakan di GBK Saat Debat Calon Presiden

Pada pemilu tahun ini akan dilangsungkan lima pemilihan sekaligus, yakni Pemilihan Presiden, Pemilihan DPR RI, Pemilihan DPD RI, Pemilihan DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.

Dalam kegiatan yang bertajuk "Do'a Bersama Keselamatan Bangsa dan Negara" pada pemilu kali ini yang terlihat memanas adalah pemilihan presiden.

Dia meminta pada pemilihan Presiden kali ini memlih kader terbaik NU yang maju dalam pesta demokrasi.

"Dalam pemilihan presiden ada kader terbaik NU yang maju sebagai wakil presiden yakni KH Ma'ruf Amin mendampingi Joko Widodo,” ujranya.

Ketua PCNU Bawean, Kiai Fauzi Rauf prihatin dengan banyaknya berita-berita hoax yang berada di masyarakat. Sebab, banyaknya berita hoax yang sengaja disebarkan kalangan tertentu dapat memecah belah bangsa.

“Anehnya banyak dari kita yang termakan isu tersebut. Bahkan kita juga ikut menyebarkan berita tersebut,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini