Laporan Reporter Tribun Lampung Romi Rinando
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG BARAT - Kawanan gajah memasuki perkebunan di Pekon Roworejo dan Siderejo Kecamatan Suoh Lampung Barat.
Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan berupaya menghalau gajah tersebut bersama warga dan aparat Pemkab Lambar.
Kepala TNBBS Resort Suoh, Sulki mengungkapkan, jumlah gajah yang masuk ke perkebunan sekitar 12 ekor.
"Kawanan gajah merusak gubuk dan pondok di kebun-kebun warga. Juga merusak tanaman pisang milik warga. Belum ada korban jiwa dari kejadian ini," katanya, Minggu (17/2/2019).
Sampai saat ini, Sulki menjelaskan, pihaknya bersama warga dan Pemkab Lambar masih bersiaga menghalau kawanan gajah agar tidak masuk ke perkampungan.
Caranya, beber dia, masih tradisional, seperti memukul kentongan dan membawa obor ke perbatasan kampung-kampung.
"Tadi pagi (Minggu) terpantau (ada gajah) di Pekon Roworejo. Jaraknya masih 500 meter dari perkampungan warga," ujar Sulki.
"Kami terus berkoordinasi dengan aparat pemerintah (Pemkab Lambar) untuk melakukan ronda setiap hari. Jumlah personel yang ronda bisa sampai 50 orang setiap hari," sambungnya.
Baca: Saat Debat Capres Bawa Buku Why Nations Fail, Prabowo Subianto: Kita Harus Waspada
Decis Maroba dari Bagian Hubungan Masyarakat Balai TNBBS mengungkapkan, pihaknya bersama warga dan aparat Pemkab Lambar mengadakan ronda secara intensif untuk menghalau gajah.
"Tim kami bersama masyarakat sudah berupaya menghalau gajah. Sampai saat ini tidak ada korban,” kata Decis.
Terkait 12 gajah masuk perkebunan di Lampung Barat ini, Decis menyatakan, tim TNBBS terus melakukan upaya persuasif untuk menahan kawanan gajah agar tidak masuk ke perkampungan.
"Kami juga terus mengimbau agar masyarakat tidak menganggu habitat gajah liar," ujar Decis.
"Kita tetap siaga bersama masyarakat dan pemerintah daerah untuk ronda. Bahkan, kami sudah memasang alat deteksi pada gajah betina untuk memantau pergerakaan mereka melalui satelit,” katanya.