Update Gunung Anak Krakatau, Kini Memiliki Kawah Berdiameter 400 Meter
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA - Badan Geologi, Pusat Vulkanologi Migitasi Bencana Geologi Kementerian ESDP kembali memasang alat seismometer di Gunung Anak Krakatau (GAK). Pemasangan alat seismometer ini dilakukan pada Senin (18/2) lalu.
Andi Suardi, kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, mengatakan, seismometer dipasang pada Senin, 18 Februari 2019 lalu.
Pemasangan seismometer di Gunung Anak Krakatau ini merupakan yang pertama pasca terjadinya erupsi besar pada 22 Desember 2018 silam.
Baca: 4 Fakta Tambaklorok Semarang, Viral setelah Disinggung saat Debat Pilpres hingga Kunjungan Fadli Zon
Alat seismometer yang dipasang tersambung ke Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Pasaurang, Banten.
Namun, data digitalnya juga akan terkirim ke Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Desa Hargo Pancuran.
“Kemarin tim turun untuk memasang alat seismometer di Gunung Anak Krakatau. Alat ini ditempatkan di sisi utara badan gunung,” terang Andi, Kamis, 21 Februari 2019.
Baca: Jadwal Siarang Langsung PSSI & Jawapos TV - Arema Fc vs Persib Bandung Pukul 15.00 WIB, Besok
Menurut Andi, secara kondisi fisik, Gunung Anak Krakatau sudah mengalami banyak perubahan.
Selain ketinggian badan gunung yang kini tinggal 110 mdpl, gunung api yang berada di Selat Sunda itu memiliki kawah dengan diameter sekitar 400 meter.