Kronologis Perampokan
Amirsyah menceritakan kronologis perampokan tersebut kepada Tribunjambi.com.
Dia mengatakan saat kawanan perampok datang, ia tak berada di rumah.
"Waktu kejadian saya tidak ada di rumah. Saya sedang berangkat ke Kabupaten Tanjung Jabung Timur, yang ada di rumah hanya adik saya dan orang tua saya yang sedang sakit," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa kawanan perampok berjumlah empat orang.
Pelaku menggunakan helm, masuk rumah melalui pintu belakang.
"Saat itu satu pelaku mengaku tukang yang sedang mengerjakan rumah, menanyakan keberadaan saya kepada orang tua saya. Mamak saya jawab, saya sedang pergi ke Sabak," jelasnya.
Tak lama berselang, datang lagi tiga orang dan langsung mencekik leher adik dari Amirsyah sambil menodongkan senjata api.
"Perampok tersebut langsung menggiring adik saya ke dalam kamar, sambil menanyakan di mana kamar saya dan di mana saya menyimpan harta benda," jelasnya.
Baca: Isak Tangis Keluarga saat Jenazah Tyas Korban Bunuh Diri di Transmart Lampung Tiba di Rumah Duka
Menurut Amisyah, perampok dengan leluasa menggasak harta milik korban, karena adik dan ibunya disekap di dalam kamar.
"Perampok menggambil emas dan beberapa barang berharga lainnya," ujar dia.
Warga tak Melihat Keanehan
Rumah mewah di Kelurahan Handil, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi jadi sasaran.
Tak tangung-tanggung, perampok dilaporkan masuk ke rumah dan menggasak uang senilai Rp 70 juta.
Selain uang tunai, perampok juga menggasak sejumlah perhiasan di rumah mewah tersebut.
Total kerugian yang dialami oleh korban berkisar Rp 70 juta, karena korban kehilangan beberapa unit handphone dan juga beberapa perhiasan emas.