TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendakian ke Gunung Slamet melalui jalur pendakian via Bambangan Dukuh Bangbangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga kembali dibuka pada Sabtu (2/3)
Jalur pendakian kembali dibuka karena kondisi cuaca mulai membaik dan pemulihan ekosistem yang dilakukan selama beberapa bulan telah menunjukkan hasil.
“Berdasar pertimbangan cuaca serta jalur pendakian yang sudah relatif pulih, maka diputuskan pendakian ke Gunung Slamet melalui jalur Bambangan, Kutabawa, Karangreja Purbalingga, mulai dibuka, Sabtu (2/3) besok,” kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Purbalingga, Prayitno kepada Kompas.com, Jumat (1/3).
Jalur pendakian Gunung Slamet ditutup sejak 10 Januari 2019. Alasan penutupan jalur ini karena dilakukan pemulihan keseimbangan ekosistem serta menjaga kelestarian flora dan fauna yang ada di lingkungan gunung.
“Setelah pendakian massal pada malam tahun baru, kondisi jalur perlu pemulihan sehingga sementara ditutup. Selain itu juga untuk memulihkan vegetasi dan ekosistem di gunung,” ujar Prayitno.
Baca: Ole Gunnar Temukan Penerus Michael Carrick di Manchester United
Prayitno menjelaskan, dengan dibukanya jalur pendakian ini, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Purbalingga akan menempatkan dua orang petugas untuk selalu berjaga di pos pendakian awal.
"Sebelumnya, dua petugas kami difokuskan untuk melakukan pembersihan sampah di sepanjang pos pendakian, dan juga melakukan perawatan tanaman yang roboh di jalur itu,” ujar dia.
Menurut Prayitno, dibukanya kembali jalur pendakian ke Gunung Slamet telah dikoordinasikan dengan jalur lain di wilayah Pemalang dan Banyumas. (Mela Arnani)
Mulai 2 Maret 2019, Jalur Pendakian Gunung Slamet Kembali Dibuka
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mulai 2 Maret 2019, Jalur Pendakian Gunung Slamet Kembali Dibuka"