TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Shortcut Canggu yang menghubungkan antara Desa Canggu dan Tibubeneng, Kabupaten Badung, Bali viral di media sosial.
Foto-foto selfie di atas kendaraan roda empat yang nyemplung ke sawah di lokasi Shortcut Canggu seringkali ramai dibicarakan.
Tak terhitung berapa jumlah kendaraan yang terperosok ke tengah sawah ketika melintas di jalan ini.
Hal itulah yang membuat para wistawan banyak melintas di jalan berpaving ini menjuluki shortcut Canggu sebagai jalur neraka.
Lebar shortcut ini tidak cukup untuk kendaraan roda dua berjajar.
“Pernah macetnya sampai parah sekali, terus karena sudah buntu tidak bisa diurai, terpaksa kendaraan mundur semua. Ada yang balik arah. Kondisinya pun kacau. Pokoknya kalau jam siang, sore jam 3, trus jam 6, dan jam 7 malam itu pasti macet banget di sini,” kata seorang driver turis, Agus, saat diwawancara Tribun Bali di sekitar lokasi belum lama ini.
Saban hari, banyak kendaraan baik roda dua dan roda empat melintas di shortcut Canggu ini.
Meski rambu lalu lintas yang dipasang tak mengizinkan kendaraan melintas dua arah, namun pengendara tetap melabrak.
Inilah akar masalah yang menyebabkan shortcut Canggu yang ada di Jalan Echo Beach, Canggu, ini sering dikeluhkan karena macet dan rawan terperosok ke tengah sawah.
“Memang ini satu arah, tapi orang-orang sini saja tidak mematuhi rambu ya kami ikut-ikutan saja. Kan semua nyari cepat. Kalau lewat jalan utama bisa satu jam muter,” tutur Agus, yang setiap hari melintas di jalan ini.