Laporan wartawan Tribunkaltim.co Muhammad Arfan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Dari 48 titik sumur migas Pertamina EP Asset 5, 26 sumur di antaranya ada di Kalimantan Utara.
Sumur ini berada di Field Bunyu, Kabupaten Bulungan dan Field Sembakung-Tarakan.
General Manager Pertamina EP Asset 5 Irwan Zuhri menjelaskan, 26 sumur tersebut akan dieksplorasi tahun ini.
Ia mengaku telah meminta dukungan selain dengan SKK Migas, Pertamina EP Asset 5 juga telah berkoordinasi dengan Pemprov Kalimantan Utara terkait rencananya itu.
"Ya tentu kita harapkan support dari Pemprov Kalimantan Utara dan Pemkab Bulungan," kata Irwan saat disua Tribunkaltim.co, Kamis (14/3/2019) usai menggelar pertemuan dengan jajaran Pemprov Kalimantan Utara di kantor gubernur.
Di Field Bunyu dan Sembakung, Pertamina EP Asset 5 akan memproduksi sebanyak 7.500 Barrel Oil per Day (BOPD). Lalu produksi gas sebanyak 8 Million Standard Cubic Feet per Day (MSCFD).
"Modalnya sudah kami tuangkan dalam rencana investasi dan anggaran biaya operasi yang sudah kami sampaikan ke SKK Migas. Angkanya cukup besar, kami belum bisa sebutkan. Karena bagaimanapun kegiatan migas ini membutuhkan biaya dan tekhnlogi yang cukup tinggi," ujarnya.
Field Bunyu dan Sembakung sebut Irwan akan terus memproduksi sampai tahun 2035 sesuai dengan akhir kontrak dengan SKK Migas.
Rencananya, produksi gas dari Field Bunyu, selain untuk own used (digunakan sendiri), lebih dari separuh akan dijual ke PLN Tarakan dan PLN Bunyu dan peruntukan city gas 4.000 ribu rumah warga di Pulau Bunyu dan 6.000 rumah di Kota Tarakan.
"Dari situ juga untuk kebutuhan pembangkit PLTG di Tarakan berkapasitas 18-20 Megawatt," ujarnya.
Sedang Field Tarakan-Sembakung, sebagian juga akan dijual ke PLN Nunukan untuk operasional PLTG berkapasitas 12 Megawatt. (Wil)