'Sabotase Pemijahan'
John Diggle mengatakan setelah musim semi lalu jumlah ikan mas mencapai 50, dan 39 lainnya ditangkap selama periode itu.
Strategi termasuk "sabotase pemijahan" dan jaring penghalang telah terbukti efektif.
Jaring penghalang sepanjang 14 kilometer telah menyalurkan ikan mas yang mencari lokasi bertelur ke jaring insang (gill net) maupun jaring lipat ganda (fyke net).
Baca: Misterius, Ribuan Ikan Mas di Sungai Eufrat Mati Mendadak
Staf perikanan membatasi ikan mas dari area pemijahan yang mereka sukai dan juga menggunakan layar pengungkung untuk menghentikan penyebarannya.
Ikan-ikan itu juga ditangkap menggunakan "penangkapan ikan secara elektro" yang menyetrum, mereka dan melalui alat pelacak.
John Diggle mengatakan pertempuran untuk menangkap dan menghapus 20 ekor ikan mas terakhir akan sulit.
"Semakin dekat Anda ke akhir, hasil tangkapan sudah selesai dan Anda harus mempertahankan tingkat upaya yang sangat tinggi dengan menangkap ikan mas yang jumlahnya sedikit," katanya.
"Tantangan sebenarnya adalah menjaga tingkat intensitas ini dan upaya itu tetap benar sampai kita dapat menangkap yang terakhir," sambung Diggle.
Ini adalah tugas yang sangat besar dan mahal, yang kadang-kadang tampak mustahil untuk diselesaikan.
Pada satu titik, jumlah ikan turun menjadi 50 ekor tetapi kemudian ada lagi pemijahan massal, kata John Diggle.
"Melonjak kembali ke ribuan dengan acara pemijahan yang tidak bisa kami hentikan," tambahnya.
Sekitar 60.000 ekor ikan mas telah dimusnahkan melalui program ini.