TRIBUNNEWS.COM, SEMARAPURA - I Made Sudiana sedang mengikuti upacara melasti di Pantai Tegal Besar, Desa Negari, Banjarangkan, Rabu (20/3/2019).
Setalah menyiapkan berbagai sarana upakara, ia kemudian melangkah ke pesisir.
Sudiana mengaku khawatir, abrasi parah di Pantai Tegal Besar akan mengikis pesisir yang biasa mereka gunakan untuk menggelar ritual melasti.
"Abrasinya sudah sangat parah. Padahal tahun lalu, tempat melasti kami ini masih sangat luas. Tapi saat ini sudah abrasi parah seperti ini," ujar Made Sudiana.
Ia mengungkapkan, abrasi parah ini sudah berlangsung dua tahun terakhir. Saat ini, abrasi sudah mengikis daratan sekitar 50 meter ke utara.
Sementara panjang lantai yang terkikis abrasi di Pantai Tegal Besar sekitar 200 meter.
Kondisi ini tentu mengancam ritus keagamaan umat, karena lokasi ini biasanya dimanfaatkan oleh warga di sejumlah desa di Kecamatan Banjarangkan untuk melasti.
Baca: Kasus Kematian Sitti Zulaeha PNS UNM Mulai Terkuak Setelah Polisi Ringkus Seorang Pejabat Kampus
Huabao Morowali Sediakan Tempat Tinggal Bagi Tenaga Kerjanya, Buka Lowongan Kerja hingga 3.000 Orang
Soal Penilaian Harian Beserta Kunci Jawaban Mapel Informatika Kelas 10 SMA/MA Materi Sistem Komputer
Jika kondisi ini terus dibiarkan, ia khawatir masyarakat akan kehilangan tempat melasti.
"Lokasi ini kan menjadi tempat untuk kegiatan keagamaan warga. Pemerintah harus mencari solusi terkait hal ini, jangan sampai kami kehilangan tempat untuk melasti," jelasnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Klungkung, I Nyoman Susanta, Jumat (21/3/2019) menjelaskan, tahun ini pihaknya telah menganggarkan penanganan abrasi sejumlah Rp 2 miliar.
Penanganan abrasi tahun ini difokuskan di Banjar Kutapang, Desa Batununggul.
"Kami perkirakan anggaran itu, dapat tertangani sekitar 100 meter. Kami memang fokuskan di Kutapang, karena abrasi mengancam Pura Dalem dan Setra setempat," jelas Nyoman Sutanta.
Sementara berdasarkan data, saat ini pesisir Klungkung yang rawan abrasi sepanjang 25,77 kilometer.
Dari jumlah itu, ada sekitar 13,523 kilometer yang telah berhasil ditangani.
Sisanya sekitar 12,247 kilometer garis pantai rawan abrasi di Klungkung akan ditangani secara bertahap.
Sekitar 6,5 kilometer pesisir abrasi ada di Klungkung daratan dan sekitar 5,75 kilometer ada di Nusa Penida.
"Penanganan abrasi memang membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Sementara dari Balai Wilayah Sungai Bali-Penida dan Provinsi Bali tidak ada menganggarkan penanganan abrasi tahun ini," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Pantai Tegal Besar Klungkung Abrasi Parah, Warga Khawatir Kehilangan Tempat Melasti