Dituturkan lebih lanjut, R. Abdul Fatah keluar dari Keraton Yogyakarta bersama sang kakek, Kiai Asmorosupi, saat perang Diponegoro. Seiring berjalannya waktu, mendirikan pondok pesantren (Ponpes) di Sigedang, Kecamatan Kepil, Wonosobo.
Menurutnya, R. Abdul Fatah lah yang merintis, babat alas dan cikal bakal, adanya pesantren di seluruh wilayah Wonosobo.
"Kisah-kisah seperti ini hanya diketahui oleh segelintir orang, hanya kalangan orang tua saja. Karena itu, dengan adanya haul akbar ini, kami ingi memberi pengertian kepada masyarakat Wonosobo, terutama generasi muda, tentang spirit dan perjuangan R. Abdul Fatah ini," urai Idham.
Ditambahkan, acara Harlah ke-96 NU dan Haul Akbar KH R Abdul Fatah, akan dimulai pada sekitar pukul 08.00 - 12.00. Acara akan diisi dengan simaan Al-Quran, salawat Nabi, dan tausyiah dari KH Ma'ruf Amin.
"Rencananya, sebelum hadir di Alun-alun, Kiai Ma'ruf akan berziarah ke Sigedong terlebih dulu," imbuhnya.
Senada disampaikan Ketua PCNU Kabupaten Wonosobo, KH Arifin Shidiq. Menurutnya, jangan menganggap masyarakat tak cerdas, dengan melontarkan kecurigaan berlebihan bahwa acara ini akan dijadikan ajang kampanye.
"Masyarakat saya pikir sudah cerdas, justeru yang perlu diwaspadai adalah potensi adanya penyusup," ujarnya.
Dituturkan, di Wonosobo terdapat sekitar 123 pondok pesantren, dengan jumlah santri yang diperkirakan mencapai lebih dari 12.000 orang. Sementara, jumlah Banser di Kota Bunga sekitar 30.000 orang.
"Sehingga wajar bila yang hadir dalam acara nanti mencapai puluhan ribu orang," ungkapnya.
Turut hadir dalam temu awak media, perwakilan PCNU Wonosobo dan keluarga dari keturunan R. Abdul Fatah, lainnya. Sebab, panitia pelaksana kegiatan adalah PCNU Wonosobo dan keluarga besar anak-turun R. Abdul Fatah. (Yayan Isro' Roziki)