TRIBUNNEWS.COM, WONOSOBO - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02, KH Ma'ruf Amin direncanakan menghadiri peringatan hari lahir (Harlah) ke-96 Nahdlatul Ulama (NU) dan Haul Akbar R. Abdul Fatah, di Alun-alun Wonosobo, Rabu (27/3/2019).
Ketua panitia pelaksana acara, Idham Cholid, mengatakan Kiai Ma'ruf bukan dalam kapasitasnya sebagai Cawapres, melainkan sebagai Mustasyar NU dan juga Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
"Jadi, kedatangan beliau bukan untuk kampanye."
"Sudah jelas ini bukan acara kampanye politik pemilihan presiden (Pilpres) atau pemilihan legislatif (Pileg), tapi acara keagamaan," kata Idham Cholid, saat temu awak media di RM Bugisan, Wonosobo, Senin (25/3/2019).
Disampaikan, sebagai Mustasyar NU kehadiran Kiai Ma'ruf tentu akan disambut baik oleh warga Wonosobo yang sebagian besar merupakan kaum Nahdliyin.
Kedatangan Kiai Ma'ruf, sambungnya, tentu guna memberi pencerahan tentang Islam rahmatan lil 'alamin, serta merawat tradisi kaum Nahdliyin.
"Juga meneguhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan ke-Pancasila-an, dalam kapasitas beliau sebagai Dewan Pengarah BPIP," ucapnya.
Dituturkan, puluhan ribu santri dan warga Nahdliyin, diperkirakan akan menghadiri kegiatan tersebut. Sehingga, diakuinya, wajar bila ada pihak-pihak yang mencurigai kegiatan ini bermuatan politis dan berbumbu kampanye.
"Kalau ada yang mengait-ngaitkan dengan politik, itu wajar, karena massa yang diperkirakan datang mencapai puluhan ribu orang," aku cicit dari R. Abdul Fatah ini.
Namun demikian, untuk menegaskan bahwa ini bukan merupakan ajang kampanye, panitia telah menetapkan aturan dan melakukan berbagai langkah antisipasi.
Antara lain, santri dan warga yang hadir diminta untuk menggunakan dresscode pakaian putih-putih, kecuali Banser yang akan mengenakan uniform, serta dilarang menggunakan atirbut partai, calon presiden-wakil presiden, maupun alat peraga kampanye (APK) lain.
"Untuk pengamanan, kita sudah koordinasi dengan aparat terkait, serta ada pengamanan internal dari sekitar 15.000 personel Banser," ujarnya.
Ditambahkan, sekiranya nanti memang ditemukan adanya pelanggaran, ia mempersilakan pihak-pihak terkait untuk memprosesnya. Hanya, menurutnya, yang perlu diwaspadai adalah orang-orang yang sengaja menyusup dan membuat situasi dan kondisi menjadi tak kondusif.
"Kalau warga Nahdliyin, kami yakin sudah mmemahmi arahan-arahan yang diberikan," imbuhnya.
Dituturkan lebih lanjut, R. Abdul Fatah keluar dari Keraton Yogyakarta bersama sang kakek, Kiai Asmorosupi, saat perang Diponegoro. Seiring berjalannya waktu, mendirikan pondok pesantren (Ponpes) di Sigedang, Kecamatan Kepil, Wonosobo.
Menurutnya, R. Abdul Fatah lah yang merintis, babat alas dan cikal bakal, adanya pesantren di seluruh wilayah Wonosobo.
"Kisah-kisah seperti ini hanya diketahui oleh segelintir orang, hanya kalangan orang tua saja. Karena itu, dengan adanya haul akbar ini, kami ingi memberi pengertian kepada masyarakat Wonosobo, terutama generasi muda, tentang spirit dan perjuangan R. Abdul Fatah ini," urai Idham.
Ditambahkan, acara Harlah ke-96 NU dan Haul Akbar KH R Abdul Fatah, akan dimulai pada sekitar pukul 08.00 - 12.00. Acara akan diisi dengan simaan Al-Quran, salawat Nabi, dan tausyiah dari KH Ma'ruf Amin.
"Rencananya, sebelum hadir di Alun-alun, Kiai Ma'ruf akan berziarah ke Sigedong terlebih dulu," imbuhnya.
Senada disampaikan Ketua PCNU Kabupaten Wonosobo, KH Arifin Shidiq. Menurutnya, jangan menganggap masyarakat tak cerdas, dengan melontarkan kecurigaan berlebihan bahwa acara ini akan dijadikan ajang kampanye.
"Masyarakat saya pikir sudah cerdas, justeru yang perlu diwaspadai adalah potensi adanya penyusup," ujarnya.
Dituturkan, di Wonosobo terdapat sekitar 123 pondok pesantren, dengan jumlah santri yang diperkirakan mencapai lebih dari 12.000 orang. Sementara, jumlah Banser di Kota Bunga sekitar 30.000 orang.
"Sehingga wajar bila yang hadir dalam acara nanti mencapai puluhan ribu orang," ungkapnya.
Turut hadir dalam temu awak media, perwakilan PCNU Wonosobo dan keluarga dari keturunan R. Abdul Fatah, lainnya. Sebab, panitia pelaksana kegiatan adalah PCNU Wonosobo dan keluarga besar anak-turun R. Abdul Fatah. (Yayan Isro' Roziki)