Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan mengatakan, pihaknya bakal lakukan penyekatan dan blokade di dua lokasi pintu masuk Surabaya.
Pertama di kawasan Romokalisari dan yang kedua berada di kawasan Pakal.
Penyekatan dua kawasan tersebut, lanjut Rudi, bertujuan untuk menghalau gelombang suporter Persebaya yang datang, namun tanpa membawa tiket.
"Yang kami antisipasi gerombolan massa yang ada di luar stadion, agar tak jadi kericuhan," katanya saat mendampingi Kapolda Jatim jumpa pers.
Bukan hanya itu, lanjut Rudi, pihaknya juga akan melakukan sweeping secara berkala mulai hari Senin (8/4/2019) hingga Selasa (9/4/2019) malam, setelah laga leg pertama Persebaya VS Arema FC.
"Kami lakukan razia di jalan kota atau pun jalan masuk Kota Surabaya, mulai tadi pagi, nanti sore, malam dan besok," beber Rudi.
Sweeping itu dilakukan untuk menyisir beberapa kelompok massa suporter yang biasanya sudah berkerumun di sudut-sudut kawasan Surabaya.
"Saya yakin Bonek dan Bonita patuh sudah punya tiket, cuma yang saya khawatirkan sama yang datang gak bawa tiket, makanya kami antisipasi kemacetan," kata orang nomor satu di Polrestabes Surabaya ini.
Laga final Piala Presiden leg pertama akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Selasa besok pukul 15.30 WIB.
Sementara leg kedua akan digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Jumat mendatang pukul 18.30 WIB.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Final Piala Presiden 2019, Bonek Dilarang ke Malang dan Aremania Tidak Boleh ke Surabaya" dan di surya.co.id dengan judul Kapolrestabes Surabaya Beber Cara Atasi Suporter Tak Bertiket di Laga Persebaya vs Arema FC