"Ya korban ditemukan tewas di atas kasur. Diduga korban meninggal hari Senin (8/4). Kami juga masih menggali keterangan dari teman dekat korban (KI, red). Dan yang bisa kami jadikan petunjuk baru hasil olah TKP," tuturnya.
Baca: Terkait Pengeroyokan Siswi SMP di Pontianak, Para Terduga Dapat Tekanan Hingga Ancaman Pembunuhan
Baca: Giliran Siswi SMA Tersangka Penganiaya Siswi SMP yang Tertekan: Ada Ancaman Pembunuhan
Didengar Bertengkar
Sementara itu, hingga pukul 18.00 Wita, Kamis (11/4), suasana kos tempat korban Serli ditemukan tewas tampak sepi.
Hanya terlihat satu unit motor Honda Scoopy DK 2495 HC milik korban yang terparkir di halaman kos tersebut.
Menurut pemilik kos, Kadek Sura Nugraha, Serli tinggal di kamar kos nomor 2.5 sejak Juli 2018.
Wanita itu agak tertutup dalam pergaulan, jarang berinteraksi dengan tetangga kos lainnya.
Sekitar satu bulan yang lalu, tetangga kos sempat melaporkan kepada Nugraha jika Serli terlibat pertengkaran dengan kekasihnya, KI.
Baca: UPDATE Mayat Tanpa Kepala, Polisi Analisis 3 Temuan Bukti, Sebut Pembunuhan Terencana Pada Guru Budi
Baca: 3 Fakta Terbaru Pembunuhan Siti Zulaeha oleh Pejabat UNM Wahyu Jayadi, Telkom Beri Bantuan ke Polisi
"Pernah sekali saya dengar dari anak kos yang kamarnya di bawah, katanya ada ribut. Saya tidak tahu pasti ributnya itu seperti, apa hanya dibilang ribut saja," kata Nugraha.
KI pun diakui Nugraha beberapa kali terlihat mendatangi kamar kos korban.
Sebagai pemilik kos, Nugraha bertindak wajar, seperti menanyakan maksud kedatangan KI di kos-kosan dengan jumlah kamar sebanyak 9 unit tersebut.
"Saya pernah berpapasan, ngomong dengan pacarnya. Kebetulan saya juga dimintai tolong oleh ibu korban untuk melihat anaknya. Mungkin karena ibunya agak protektif. Saya datangi kamarnya, ngobrol dengan pacarnya, saya tanya ada perlu apa. Biasalah," ungkapnya.
Pascakejadian ini, Nugraha akan menggelar upacara pecaruan berkoordinasi dengan pihak keluarga korban.
"Ini kan masih ada police line. Nanti ketika sudah dibuka, saya akan gelar upacara, pasti akan berkoordinasi dengan keluarganya," demikian Nugraha.
Sementara kakek korban, Ketut Pujawan, menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak kepolisian.
Baca: Polisi Ungkap Motif Mutilasi Pembunuhan Guru Honorer: Agar Bisa Dimasukkan Dalam Koper
Baca: Jejak Percakapan Siti Zulaeha dan Wahyu Jayadi via Ponsel Sebelum Terjadinya Pembunuhan Terungkap