8. Alasan pelaku memenggal kepala korban
Saat memasukkan jenazah korban, muncul masalah baru terkait ukuran koper yang digunakan.
"Pas dimasukin gak cukup, dikeluarkan lagi, lalu Aris usul kepala korban dipotong," katanya.
Usulan Aris terbilang brilian, usai kepala korban dipotong, akhirnya mayat tersebut muat di simpan ke dalam koper tersebut.
Gupuh menyebut, mayat korban ditekuk secara paksa di dalam koper. Lalu dibuang di bawah jembatan Karang Gondang, Udanawu, Blitar.
Sedangkan kepala korban di wadahi kantung kresek untuk dibuang di bantaran sungai Ploso Kerep, Bleber, Kras, Kediri.
"Kejadian itu dilakukan selasa malam," tandasnya.
9. Permintaan maaf pelaku
Air mata Aris Sugianto tak terbendung lagi, saat ditodong pertanyaan oleh awakmedia tentang aksinya bersama Aziz Prakoso membunuh dan memutilasi guru honorer Budi Hartanto, Selasa (2/4/2019).
Isak tangisnya begitu kuat, hingga menggoncangkan bibirnya yang sengaja ia tahan kuat-kuat.
Akibatnya, suaranya terdengar terbata-bata saat mengatakan permintaan maaf di hadapan sorotan lensa kamera awak media. Permintaan maaf itu ditujukan kepada keluarga korban.
"Saya ingin nyampaikan maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban," katanya saat digelandang Anggota Reskrimsus Polda Jatim, Senin (15/4/2019).
Seraya menyeka air mata, dia yang menggunakan seragam tahanan warna oranye.
Ia merasa sangat bersalah sekaligus terpukul atas insiden tersebut.
"Saya hanya bisa menyesal dan menangis," lanjutnya.
10. Aris Sugianto masih terngiang-ngiang sosok korban
Saat ditanya bagaimana awal mula dirinya bisa memenggal kepala korban.
Seraya menggelengkan kepala berkali-kali dengan isak tangis yang tak kunjung reda, Aris mengaku tak punya niatan menyangka memenggal kepala korban.
"Itu saya gak ada kepikiran," ujarnya.
Bila ditanya perihal sosok korban selama hidup, Aris berterus-terang, sosok korban hingga saat ini masih terngiang-ngiang di benaknya.
"Masih teringat-ingat," katanya.
Dia juga mengaku tidak ada yang bisa dilakukan, selain meminta maaf dan terus berkirim doa kepada mendiang Budi Hartanto.
"Semoga arwah beliau diampuni dosa-dosanya, dan ditempatkan bersama orang-orang beriman," tandasnya.
11. Peran korban dan pelaku saat berhubungan
Aris Sugianto (23) salah satu pelaku pembunuhan sadis terhadap Budi Hartanto, guru honorer asal Kediri, mengaku memiliki hubungan spesial dengan korban semasa hidup.
Dia juga mengakui bahwa dia dan korban adalah gay.
Menurut Dirreskrimum Polda Jatim, Kombespol Gupuh Setiono, perkenalan keduanya terjadi sejak Juli 2018.
Keduanya berkenalan melalui media sosial.
Dalam hubungan keduanya, kata Gupuh, Aris dan korban memegang peran yang berbeda.
"Aris bertindak sebagai perempuan, si korban sebagai laki-lakinya," katanya pada awak media di Halaman Reskrimum Polda Jatim, Senin (15/4/2019). (Luhur Pambudi)