Karena itu, kata Prita, tak heran saat ayahnya melaksanakan tugas pemungutan suara di TPS 27, dari pagi ketemu pagi.
"Iya kan hitung suara, pulang itu 4 subuh lewat dari kantor kelurahan. Padahal keluar dari rumah pukul 06.00 pagi dan itu langsung ke TPS," ucapnya.
Prita pun mengaku, keluarga sempat mengingatkan untuk tidak terlalu memforsir tenaganya.
"Tapi tetap aja kerja keras. Ya kami biarkan, karena kami berfikir bapak sudah pensiun dari penyuluh pertanian BPTP Lampung," ceritanya.
Saat ayahnya ditunjuk sebagai kepala KPPS 27, dia sangat semangat.
"Waktu pembacaan sumpah saksi, pas hari H saya lihat bapak semangat sekali. Gak kelihatan kalau besoknya pulang," ujar Prita.
Dikatakan Prita, ayahnya meninggal usai membagikan honor KPPS di TPS 27, Kamis (18/4/2019), sekitar pukul 17.00 WIB.
"Jadi setelah pulang pagi, bapak langsung tidur. Baru ketahuan meninggal sore jam 4. Katanya saat itu, beliau pergi ke TPS mau bersih-bersih sekalian bagi-bagi honor," katanya.
"Posisi pas duduk, tiba-tiba merosot jatuh, dan langsung dibawa ke Imanuel karena mungkin bisa ditolong, ya mungkin udah takdir," imbuhnya.
Sebelum pergi ke TPS, ibunya Soraya (53), sempat menelepon sang ayah lantaran kepikiran.
"Siang ditelepon, kepikiran aja, udah makan siang belum. Pas ditelepon jawabnya udah dan menjawabnya itu masih semangat, gak ada pertanda," paparnya.
Walau demikian, lanjut Prita, ayahnya memiliki riwayat penyakit jantung koroner.
"Udah lama gak cek up, biasanya ke RSCM dan udah pasang ring," jawabnya.
Prita mengaku tidak punya firasat sebelum kepergian sang ayah.
Baca: UPDATE Hasil Real Count Pilpres 2019, Senin (22/4) Pukul 08.00 WIB: Jokowi Unggul di 21 Wilayah