Selang 5 menit menyelam, korban pun berhasil didapatkan sekitar pukul 11.00 Wita.
"Sempat dikeluarkan air di dalam tubuhnya, keluar semua. Sempat muntah juga korban, isi perutnya keluar," jelasnya.
Baca: Capres 01 Kalah di Riau, 11 Kepala Daerah Diminta Segera Minta Maaf kepada Jokowi
Setelah itu, korban langsung dibawa ke RS Hermina guna mendapatkan pertolongan.
Namun, korban tidak terselamatkan.
Ibu Korban Histeris
Isak tangis pecah di Instalasi Gawat Darurat (IGD), ibu korban tak henti-hentinya menangis histeris, bahkan ibu korban menolak untuk anaknya dibersihkan dan dikafani.
"Jangan kafani anak ku," teriak ibu korban.
Namun demikian, setelah dibujuk anggota keluarga yang lain, ibu korban pun melepaskan pelukannya kepada anaknya itu.
Isak tangis kembali pecah di ruang jenazah, ayah korban yang baru datang juga tidak mampu menahan tangisnya.
"Saya juga sempat nangis tadi, saat angkat itu. Saya bayangkan kalau dia anak saya," jelas Zakaria (42), warga yang turut mengangkat korban usai ditemukan.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Kawasan Pelabuhan (KP) Samarinda, Ipda Wahid membenarkan kejadian yang merenggut nyawa seorang bocah itu.
"Benar, satu korban meninggal usai berenang di Sungai Mahakam," ucapnya singkat.
Bukan yang Pertama
Cerita meninggalnya anak-anak di Sungai Mahakam bukan kali ini saja.
Awal April lalu, Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan bocah berusia 10 tahun yang tenggelam di Sungai Mahakam Kota Samarinda.
Bocah bernama M Rahmat, warga jalan Ir Sutami, Gang Pusaka, RT 22, Karang Asam Ulu ditemukan sekitar pukul 06.20 Wita, Senin (1/4/2019) pagi.