Karena jika penderita kumat merusak barang-barang seisi rumah serta mengambil barang-barang milik tetangganya.
"Tangan dan kakinya kami rantai saja masih dapat merusak atap genteng," ujarnya.
Dijelaskan Suparmi, anaknya beberapa tahun yang lalu sudah pernah dirawat di RSJ Lawang.
Namun karena tidak memiliki biaya lagi, penderita dipulangkan dan sekarang dirawat di rumah dengan kondisi dirantai.
"Kalau ada petugas yang mau membawa ke rumah sakit lagi kami tak keberatan. Karena sejak sering mengamuk, petugasnya sekarang jarang datang lagi," jelasnya.
Sementara Suliono, relawan yang menemukan kasus pasung yang menimpa Sriah berharap aparat terkait segera melakukan tindakan dengan membawa penderita ke rumah sakit jiwa.
Apalagi penderita telah memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) dengan fasilitas kesehatan (Faskes) tingkat 1 di Puskemas Ngadi.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Rantai yang Membelenggu Warga Kediri Itu Dilepas, Petugas Terpaksa Gunakan Alat Ini Karena Berkarat