Laporan Wartawan Tribun Jateng Daniel Ari Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Suasana duka masih nampak menyelimuti kediaman almarhum Agung Nugroho (31), anggota Pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) 021 di kampung Karangasem RT 3 RW 4, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Selasa (30/4/2019) siang.
Sebelum meninggal, Agung sempat rawat inap di RS PKU Muhammadiyah selama dua hari, Minggu - Senin (28-29/4/2019) kemarin dan menghembuskan nafas terakhir pada Senin sore, sekitar pukul 15.30 WIB.
Istri almarhum, Mela Siti Malekah mengatakan kondisi Agung mulai memburuk pada Minggu.
"Setelah salat dhuhur tiba-tiba tubuhnya lemas, lalu pingsan," kata dia.
Mela menambahkan, sehari jelang pemungutan suara, Agung sempat transfusi darah.
Baca: Muncul Baliho Ucapan Kemenangan Pilpres 2019 untuk Jokowi-Maruf di Solo, Apa Kata Warga Sekitar?
"Sudah disarankan dokter agar istirahat dulu tapi ngeyel mau bertugas jaga TPS. Bapak memang ada sakit Leukimia," jelasnya.
Selama bertugas, Mela berujar sang suami jarang pulang dan dihabiskan dalam tugas pengawalan pemungutan suara.
Sempat Buat Status Whatsapp Ingin Ketemu Presiden Terpilih
Perempuan berkerudung itu menitikkan air mata seketika mengenang saat terakhir bersama suaminya.
Hal yang paling diingat Mela adalah status Whatsapp milik Agung.
"Kalau sudah ada presiden terpilih, beliau ingin sekali bertemu. Katanya ingin usul agar jangan ada Pemilu serentak lagi, karena memberatkan petugas TPS," ucap Mela.
Selain istri, almarhum meninggalkan satu anak laki-laki.
Jenazah Agung dikebumikan di TPU Pracimaloyo pada Selasa siang sekitar pukul 13.00 WIB.