Pada Kamis (2/5/2019) ia sempat meminta kepada Karmini untuk dibelikan sate kambing dan es campur.
Perubahan itu membuat Karmini senang.
Ia pun langsung memenuhi permintaan sang anak.
Namun, pulang membeli sate, ia mendapati Ariawan dalam kondisi kejang-kejang, bahkan lidahnya menjulur ke luar.
Karmini melarikan anaknya ke RS Pratama Tangguwisia Kecamatan Seririt, sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Buleleng untuk penanganan lebih intesif.
"Anjing itu juga pernah menggigit anak pertama saya, keponakan dan calon menantu. Tapi saya tidak tahu persis kapan mereka digigit. Mereka sudah disuntik vaksin Kamis kemarin. Sementara anjingnya mati sekitar dua hari setelah mengigit Ariawan," jelas Karmini.
Dari pantauan di RSUD Buleleng, jenazah Ariawan langsung dibawa pulang oleh pihak keluarga ke rumah duka di Dusun Lebah Mantung.
Istri Gede Artana ini mengaku belum mengetahui kapan anak kesayangannya itu akan diupacarakan.
Direktur RSUD Buleleng, Gede Wiartana mengatakan, Ariawan didiagnosa digigit anjing rabies.
Bocah kelas 2 SMP itu diterima di ruang IGD RSUD Buleleng pada Kamis (2/5/2019) pukul 20.00 Wita dengan keluhan tidak bisa makan, panas, muntah-muntah serta ada riwayat digigit anjing dua bulan lalu.
Tim medis menyuntikkan Vaksinasi Anti Rabies (VAR) sebanyak satu kali.
Baca: Siapa Saja Politisi yang Dikabarkan Lolos Maupun Gagal Melenggang ke Senayan? Simak Daftarnya
Namun pada Jumat (3/5/2019) pukul 04.00 Wita, Ariawan meninggal dunia di ruang isolasi IGD RSUD Buleleng.
"Sudah ditangani dokter spesialis saraf dan dokter anak. Gejalanya memang mirip rabies. Kesadarannya menurun. Dapat VAR baru satu kali. Dan mungkin ini diabaikan, menganggap ringan apalagi ini anjing peliharaan sendiri. Seharusnya diwaspadai dan segera mendapatkan VAR," katanya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Wayan Susila mengaku sudah dapat informasi mengenai gigitan anjing rabies itu.