TRIBUNNEWS.COM, SIAK - Sebanyak 153 narapidana di Rutan kelas II B Siak, Riau kabur saat terjadi kerusuhan, Sabtu (11/5/2019) dini hari.
Namun sebanyak 495 orang memilih bertahan di dalam Rutan dan berjuang menyelamatkan diri dari kepulan asap kebakaran bangunan bagian depan.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkum HAM, M Diah ditemui di TKP mengaku sedih dengan kejadian itu.
Saat mendapat laporan adanya kerusuhan di Rutan Siak ia langsung bergerak dari Pekanbaru menuju TKP.
Hal yang sama juga dilakukan Kapolda Riau, Irjen Pol Widodo Eko.
"Kondisi sudah bisa terkendali dan saat ini dilakukan pendataan untuk evakuasi tahanan dan narapidana," kata M Diah menjawab Tribunsiak.com.
Para tahanan dan narapidana akan dievakuasi ke Rutan Pekanbaru, Rutan Rengat dan dan Lapas Bengkalis.
Karena Rutan yang tiga itu dinilai lebih dekat jaraknya dengan Siak.
Pada kejadian itu, sebanyak 153 narapidana mencoba melarikan diri.
Sampai pagi Sabtu, sebanyak 119 sudah berhasil ditangkap, di antaranya ada yang menyerahkan diri.
Napi yang tertangkap dan menyerahkan diri dievakuasi ke tahanan Mapolsek Siak dan Mapolres Siak.
"Sedangkan Narapidana yang belum berhasil ditangkap sebanyak 34 orang. Ini yang masih dikejar dibantu oleh pihak kepolisian," kata dia.
Saat terjadi kerusuhan dan pembakaran Rutan Siak, sebanyak 495 tahanan dan narapidana tetap bertahan di dalam.
"Jadi narapidana yang masih di luar sedang kita usahakan menangkapnya, dan diminta untuk menyerahkan diri," kata dia.
Baca: BREAKING NEWS: Kerusuhan di Rutan Siak Riau Jelang Sahur, Seorang Polisi Dikabarkan Tertembak
Atas kejadian itu, ia menegaskan akan memberikan sanksi kepada petugas Rutan bila terbukti bersalah dan bekerja di luar SOP.
Bangunan Rutan Siak tidak layak lagi dihuni, sehingga warga binaan harus dievakuasi.
"Untuk bangunan kita lapor ke pimpinan pusat. Kantor tidak mungkin ditempati, bangunan baru belum ada di Siak," kata dia.
Rutan Menyisakan Puing-puing
Bangunan Rutan Kelas IIB Siak Sri Indrapura menyisakan puing-puing pasca-kerusuhan, Sabtu (11/5/2019) pagi.
Bangunan bagian kantor, aula dan masjid di dalam Rutan hanya tinggal tembok.
Sedangkan jendela dan langit-langit runtuh karena terbakar.
Sejumlah petugas pemadam kebakaran masih melakukan pendinginan.
Sedangkan ratusan para tahanan yang tidak melarikan diri tetap berada di dalam pekarangan Rutan. Mereka dijaga aparat keamanan.
Para tahanan juga mengaku tidak akan lari.
Mereka hanya terusik karena ada petugas Rutan yang tega main tangan sebelum kejadian.
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Subarto menyampaikan info sementara, perihal kronologis kerusuhan yang terjadi di Rutan Klas II B Siak.
Baca: Kebijakan Jokowi Menaikkan Gaji PNS Berujung pada Pelaporan Dugaan Menyalahgunakan Kekuasaan
"Pada hari Sabtu tanggal 11 Mei 2019 pukul 01.00 WIB, telah terjadi kerusuhan di Rutan Klas II B Siak yang berakibat terbakarnya Rutan tersebut," ujar Sunarto, Sabtu pagi.
Dia menuturkan, bagaimana kronologis awal kejadian, berdasarkan keterangan Kepala Keamanan Rutan Siak, Mulyadi.
Dimana sekitar pukul 21.00 WIB, ditemukan adanya dugaan penggunaan sabu di blok wanita oleh Pegawai Rutan, yang kemudian melaporkannya ke Kepala Rutan, Gatot.
Selanjutnya, Kepala Rutan menghubungi Kasat Narkoba Polres Siak.
Tak lama berselang, Kasat Narkoba bersama anggota, melakukan pengembangan.
"Setelah dilakukan penyelidikan, maka didapatkan 4 orang tahanan laki-laki yang memakai sabu tersebut. Setelah dilakukan BAP, ternyata 3 yang terbukti namun yang 1 tidak," kata Sunarto.
3 tahanan yang terbukti tersebut, masing-masing berinisial IM, ZP dan DI.
Mereka langsung diamankan dan diantar ke ruang trapsel.
Dalam perjalan ke trapsel itulah, diduga petugas Rutan melakukan pemukulan terhadap tahanan tersebut.
Sehingga membuat para tahanan lain tidak terima atas perlakuan petugas Rutan tersebut. Mereka lantas melakukan pemberontakan.
Sekira pukul 23.00 WIB, para tahanan pun berbuat kerusuhan. Mereka menjebol pintu blok sel tahanan, sehingga petugas Rutan kewalahan dan langsung menghubungi pihak Polsek Siak.
Baca: Solatun Dulah Sayuti Tersangka Ujaran Kebencian Mengaku Dosen, Direktur Unpas: Dia Bukan Dosen Tetap
Kejadian berlanjut, pada pukul 01.30 WIB, para tahanan melakukan pembakaran di bagian depan bangunan Rutan.
Sampai akhirnya, petugas terpaksa melakukan evakuasi terhadap tahanan.
Dipicu Selisih Paham
Rumah Tahanan Negara (Rutan) kelas II B Siak akhirnya ludes dilalap si jago merah setelah tahanan rusuh pada Sabtu (11/5/2019) dinihari sekitar pukul 04.00 WIB.
Hal tersebut diduga akibat tahanan rusuh yang terjadi di dalam Rutan sejak pukul 02.00 WIB.
Informasi yang dihimpun Tribunsiak.com, tahanan dan warga binaan mengamuk karena berselisih paham dengan petugas Rutan.
Sekitar pukul 02.00 WIB, tiba personel kepolisian membantu petugas Rutan untuk mengamankan suasana.
Aparat kepolisian bersama Kepala Rutan Kelas IIB Siak Sri Indrapura, Riau Gatot Suariyoko berupaya menenangkan suasana.
Aparat kepolisian memasukkan mobil pemadam kebakaran.
Karena suasana semakin tidak terkendali, aparat kepolisian menembakkan gas air mata ke dalam bangunan Rutan.
Namun warga binaan tidak berhenti, malah membuat melempari batu dari dalam ke luar.
Tidak hanya itu, waega binaan juga melempari petasan.
Tidak lama berselang, api muncul dari sisi kanan atau rumah ibadah di dalam Rutan.
Suasana semakin ribut dan mencekam.
Api dengan cepat berkobar sampai ke bagian atap dan pintu masuk utama Rutan.
Mobil pemadam kebakaran menembakkan air ke titik kebakaran.
Hanya saja, api sangat cepat memamah bangunan Rutan.
Kerangka-kerangka kayu pada bangunan Rutan itu tampak telah menjadi bara.
Bangunan Rutan Siak sudah menjadi puing-puing berserakan.
Di bagian luar Rutan, ratusan masyarakat sekitar ikut menyaksikan kejadian.
Sementara aparat kepolisian memperketat pengamanan.
Letupan dan ledakan yang terdengar juga membuat warga sekitar histeris.
Kini, warga Siak merasa ketakutan karena banyak informasi yang beredar di lapangan, tentang banyaknya warga binaan kabur.
Hingga berita ini ditulis belum ada keterangan resmi dari pihak berwewenang.
Polisi Tertembak
Tahanan rusuh bakar Rutan Kelas IIB Siak Riau, kerusuhan terjadi jelang sahur dan polisi yang tertembak sudah dilarikan ke rumah sakit.
Suasana Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Siak Sri Indrapura, Riau semakin mencekam saat tahanan rusuh pada Sabtu (11/5/2019) sekitar pukul 02.30 dinihari.
Saat tahanan rusuh tersebut, puluhan kali letusan senjata api terdengar dan ada kobaran api yang membakar beberapa sisi bangunan membuat suasana semakin tegang.
Warga sekitar Rutan Siak juga heboh dan panik dengan suasana itu.
Kejadian itu diduga akibat kerusuhan warga binaan di dalam Rutan.
Puluhan personel Polres Siak dan anggota TNI mengerumuni Rutan.
Mereka mengadang warga yang hendak memasuki TKP dengan alasan keamanan.
Personel polisi berkali-kali memberikan tembakan peringatan, namun suasan tidak terkendali.
Seorang anggota polisi berpangkat AKP terkena tembakan di bagian lengan.
Perwira menengah Polres Siak itu diduga Kasat Narkoba, AKP Jailani.
Ia langsung dilarikan ke rumah sakit.
Dari keterangan warga yang melihat langsung kejadian, awalnya timbul suara gaduh dari dalam Rutan tersebut.
Tidak lama kemudian, mobil polisi berdatangan beriring-iringan.
Namun mereka tidak tahu apa sesungguhnya yang terjadi.
"Kami tidak tahu apa yang terjadi. Hanya terdengar suara kerusuhan dan puluhan kali letusan senjata," kata Iqbal, warga setempat.
Dari informasi yang diperoleh, kerusuhan sudah terjadi sejak pukul 22.00 WIB.
Namun puncak keributan baru terjadi pukul 02.00 dini hari.
Dugaan sementara warga binaan dan tahanan mengamuk dan ingin menjebol pintu Rutan.
"Awalnya ada keributan di dalam ruangan tahanan. Kemudian ada warga binaan yang melempar petugas," kata seorang petugas yang tidak mau dituliskan namanya.
Baik pihak resmi dari Rutan maupun kepolisian belum bisa memberikan keterangan.
Hingga berita ini ditulis, suasana masih mencekam dan gaduh di Rutan Siak. (Tribunsiak.com/mayonal putra)
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul UPDATE Kerusuhan di Rutan Siak, 153 Napi Kabur, 119 Sudah Tertangkap, Sisanya Masih Diburu