TRIBUNNEWS.COM - Berita terkini viralnya kelompok remaja konvoi mengenakan pakaian dalam saat Sahur On The Road (SOTR) di jalanan Kota Tanjung, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim).
Mereka melakukan konvoi saat malam sahur bahkan sejumlahnya termasuk remaja wanita mengenakan bra dengan celana panjang dan viral di media sosial.
Polisi dan pemerintah setempat pun telah bertindak atas kejadian kelompok remaja konvoi mengenakan pakaian dalam din jalanan saat sahur.
Berikut berita terkininya dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber.
Baca: Berita Terkini Cacar Monyet alias Monkeypox, Beda dengan Cacar Air hingga Mengancam Batam
1. Warga kecam aksi
Dikutip dari Tribun Kaltim, aksi itu mendapat kecaman dari masyarakat.
Pasalnya, selain dinilai tidak senonoh, SOTR yang digelar oleh sekelompok remaja ini lebih dianggap sebagai gangguan ketertiban umum.
Suara musik yang menghentak, suara klakson kendaraan yang tidak ada henti-hentinya, dianggap mengganggu kenyamanan masyarakat saat bulan Ramadhan 2019.
Masyarakat kemudian mendesak aparat keamanan, untuk mengamankan pelaku kenakalan remaja yang nekat aksi membuka pakaian.
Masyarakat pun berharap, mereka para remaja yang aksi membuka pakaian di muka umum mendapat sanksi dengan harapan ada efek jera bagi kedua remaja itu dan tidak ada lagi aksi membuka pakaian di Berau, Kalimantan Timur.
"Dan bagi si pelaku aksi membuka pakaian tidak mengulangi perbuatan," tegas warga Berau.
"Ini bulan suci Ramadan, seharusnya saling menghargai, bukan dimanfaatkan untuk hal yang tidak layak," kecam Agus, warga Berau pada Minggu (12/5/2019), mengutip dari Facebook.
2. Bupati prihatin
Masih dari laman yang sama, Bupati Berau Muharram juga mengaku ikut prihatin, dengan aksi yang tidak terpuji itu.
Dia meminta agar jajaran Satpol PP untuk melakukan penertiban dan juga razia setiap menjelang sahur, agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
Bupati Berau Muharram juga mengimbau kepada orangtua, agar memperhatikan pergaulan anak mereka masing-masing.
“Apalagi kalau benar, mereka masih berstatus sebagai pelajar, sangat disayangkan. Ke depan, kegiatan seperti ini harus diperketat lagi,” tegasnya.
3. MUI bersikap
Ketua MUI Berau, Syariffudin Israil meminta aparat keamanan bertindak tegas.
“Berkaitan dengan pelaksanaan Sahur On The Road pada hari Ahad (Minggu) 12 Mei 2019, yang dilakukan oleh segelintir orang dan menimbulkan keresahan masyarakat, karena (aksi itu) bertentangan dengan norma agama dan norma yang berlaku di tengah masyarakat,” ujarnya dikutip dari Tribun Kaltim.
Pihak MUI, kata Syariffudin Israil pun mengecam aksi yang tidak senonoh itu.
Pihaknya meminta kepolisian ikut bertindak, karena aksi ini dilakukan di wilayah hukum Polres Berau.
Syariffudin Israil juga menyatakan, siap bekerjasama dengan aparat kepolisian jika diperlukan.
MUI juga mengimbau seluruh umat Islam di Kabupaten Berau Kalimantan Timur untuk mengisi bulan Ramadhan 2019 dengan kegiatan ibadah dan menjauhkan diri dari kegiatan yang tidak bermanfaat.
4. Polisi amankan dua remaja
Polisi akhirnya mengamankan dua remaja yang berbuat senonoh saat membangunkan sahur di jalanan itu pada Senin (13/5/2019)>
Kedua remaja tersebut berinisial Nd dan Ad.
Nd, adalah remaja putri yang melakukan aksi membuka pakaian.
Pakaian yang menempel di tubuh remaja putri ini hanya celana panjang dan bra.
Nd membuka pakaian saat berboncengan dengan teman prianya si Ad.
Nd dam Ad membuka pakaian tersebut berkeliling Kota Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Hal ini pun sempat terekam video dan disebarluaskan, hingga sampai rambah ke media sosial.
Kasat Reskrim Polres Berau, AKP Agus Arif Wijayanto secara tegas menyatakan, kedua remaja yang lakukan aksi membuka pakaian tersebut diperiksa berdasarkan bukti video.
"Yang satu seorang wanita, yang kita duga tidak menggunakan busana saat di atas motor dan laki-laki menggunakan sempak atau celana dalam saja," ungkapnya
Saat ini polisi terus mendalami atas perbuatan aksi membuka pakaian remaja Berau tersebut.
"Kami hanya meminta keterangan, hasilnya akan segera kita sampaikan," kata AKP Agus Arif Wijayanto kepada Tribunkaltim.co.
5. Viral di media sosial
Grid.Id memberitakan, rekaman aksi senonoh segerombolan remaja ini pertama kali diketahui dari sebuah postingan di media sosial Facebook.
Dalam video tersebut terlihat segerombolan remaja tampak sedang berkeliling menggunakan sepeda motor untuk membangunkan sahur.
Namun, cara mereka membangunkan warga sahur ini dilakukan dengan aksi yang tak biasa.
Biasanya orang-orang akan berkeliling menggunakan motor atau gerobak beduk untuk membangunkan sahur.
Namun tidak halnya dengan segerombolan remaja asal Kota Tanjung, Kaltim ini.
Entah apa yang ada dipikiran mereka saat itu, segerombolan remaja ini nekat berkeliling membangunkan warga sahur tanpa busana.
Lebih parahnya lagi, terlihat seorang remaja wanita dalam gerombolan ini melepas atasannya, nekat berkeliling membangunkan orang sahur hanya dengan dalaman dan celana panjang saja.
Aksi nekat segerombolan remaja yang tidak diketahui namanya ini sontak langsung menerima banyak kecaman warga.
Dilansir Grid.ID dari akun Instagram @makassar_iinfo, tidak sedikit netizen yang geram melihat aksi segerombolan remaja yang tergabung dalam aksi Sahur On The Road ini.
Banyak yang menganggap aksi segerombolan remaja ini menistakan kesucian bulan Ramadhan dan harus segera ditindak lanjuti oleh pihak yang berwenang.
"Masyarakat Berau Kalimantan Timur dihebohkan dengan video sekumpulan anak muda yang membangunkan sahur. Sebab dalam rekaman itu terlihat wanita hanya memakai bra dan bercelana panjang dibonceng seorang pria menggunakan sepeda motor
Tersebar, Video Wanita Tidak Berbaju Membangunkan Orang Sahur.
.
Masyarakat Berau dihebohkan dengan video sekumpulan anak muda yang membangunkan sahur. Sebab dalam rekaman itu terlihat wanita hanya memakai bra dan bercelana panjang dibonceng seorang pria menggunakan sepeda motor.
.
Video itu tersebar di media sosial facebook dan grup whatsapp Sahabat Berau, sehingga menimbulkan kecaman seperti Agus, pemuda Berau yang menyayangkan hal itu terjadi.
.
"Ini bulan suci Ramadan, seharusnya saling menghargai, bukan dimanfaatkan untuk hal yang tidak layak," kecam Agus, Minggu (12/5/2019).
.
Ia pun meminta aparat terkait untuk menyelidiki dan mengamankan pelakunya sesuai hukum. Terlebih aksi itu diduga terjadi di Kecamatan Tanjung Redeb yang merupakan pusat Bumi Battiwakal.
.
"Jangan sampai, masyarakat yang akan bertindak lebih jauh, tentu saja akibatnya akan fatal, karena ini sudah membikin malu orang Berau," lanjutnya.
.
Di sisi lain, Kasat Reskrim Polres Berau AKP Agus Arif Wijayanto belum bisa memastikan lokasi aksi tersebut.
.
"Tentu dari kepolisian akan memonitor pelaksanaan sahur on the road di Berau. Termasuk patroli di tempat-tempat rawan saat menjelang sahur guna antisipasi gangguan kamtibmas," pungkasnya." tulis akun Instagram makassar_iinfo.
(Tribunnews.com/Chrysnha)