TRIBUNNEWS.COM -- Sifat posesif berlebihan pada diri Prada DP membuat Vera Oktaria lama-lama kurang sreg meneruskan hubungan dengan Prada DP.
Selain posesif, Prada DP juga dikenal suka 'main tangan' ketika berselisih dengan Vera Oktaria.
Dan cinta berliku keduanya ini akhirnya berujung nestapa pembunuhan sadis disertai mutilasi.
Ya, Kasus mutilasi kasir Indomaret, Vera Oktaria terus bergulir dan kini telah memasuki babak baru.
Masih dalam pengejaran polisi, pelaku mutilasi kasir Indomaret, Vera Oktaria masih belum ditemukan.
Hingga detik ini pihak kepolisian masih terus melakukan pengejaran dan mengungkap motif di balik kasus mutilasi kasir Indomaret, Vera Oktaria ini.
Diketahui, seorang kasir Indomaret, Vera Oktaria (20) ditemukan tewas dalam keadaaan mengenaskan di sebuah penginapan pada Jumat (10/5/2019).
Jasad Vera Oktaria ditemukan di dalam kamar Penginapan Sahabat Mulya, Jalan Simpang Hindoli, Kecamatan Sungai Lilin, Musi Bayuasin, Sumatera Selatan.
Melansir Tribunnews.com, Vera Oktaria ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam sebuah springbed dengan tubuh penuh luka.
Tak hanya itu, korban juga ditemukan dalam keadaan termutilasi sebelah tangan.
Berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan oleh petugas kepolisian Polda Sumsel, ada dugaan kuat korban disiksa terlebih dahulu sebelum dimutilasi.
Tak hanya itu, melansir Tribun Sumsel, pihak kepolisian tidak menemukan sama sekali tanda-tanda kekerasan seksual atau jejak hubungan badan.
Baca: Cerita Cinta Prada DP dan Vera Oktaria Sebelum Pembunuhan Sadis Terjadi
Baca: Pendekatan Gaya Busana yang Mengombinasikan Kekuatan AI di Smartphone
Baca: Cuma Gara-gara Selisih Suara Delapan Puluhan, Vena Melinda Gagal Kembali ke Senayan
Baca: Raffi Ahmad Buka Suara Soal Kabar Dirinya Borong 8 Program TV dan Rutin Isi Konten YouTube
"Dari hasil otopsi, sama sekali tidak ada berhubungan badan. Jadi sebelum dibunuh, korban ini terlebih dahulu dianiaya di bagian kepala," ujar Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, Senin (13/5).
Adanya dugaan aksi penganiayaan hingga berujung kematian, membuat pihak kepolisian menduga bahwa ini ada kaitannya dengan masalah pribadi antara korban dan pelaku.
Diketahui sebelumnya, terduga pelaku mutilasi Vera Oktaria adalah kekasihnya sendiri yang berinisial DP.
Melansir Kompas.com, DP merupakan seorang oknum TNI dengan pangkat Prada dan tengah menjalani pendidikan Infanteri di Dikjur Tamtama Infateri Ridam II Sriwijaya.
Dugaan DP merupakan pelaku mutilasi Vera Oktaria ini diperkuat setelah dirinya dilaporkan kabur dari Dodiklatpur (Komando Pendidikan dan Latihan Tempur) sejak Sabtu (4/5/2019).
Terkait kasus pembunuhan ini, terduga pelaku diduga membunuh korban dikarenakan masalah asmara.
Hal ini pun sempat dibenarkan oleh pihak keluarga Vera Oktaria.
Pihak keluarga korban memang mengakui adanya hubungan asmara antara DP dan Vera Oktaria.
Ibu korban, Suhartini (50) mengatakan bila anaknya memang menjalin hubungan dengan DP sejak masih di bangku SMP.
Namun menurut pengakuan sang ibu, hubungan ini telah lama kandas.
Saking kasarnya, DP bahkan diketahui pernah main tangan dengan korban saat masih pacaran.
"Anak saya pernah dipukul selama mereka pacaran. Dia tidak berani melawan karena tidak ada yang menolong, jadi anak saya tidak mau lagi dengan pacarnya itu," kata Suhartini, dikutip dari Kompas.com.
Akibatnya, korban tak lagi tahan dengan sikap DP kemudian memutuskan untuk tidak lagi berpacaran.
Namun menurut pengakuan sang ibu, keputusan anaknya itu tidak diterima baik oleh DP.
DP menjadi obsesif dan kerap mencari-cari keberadaan korban.
Mantan kekasih Vera Oktaria, DP pernah nekat mengejarnya sampai Bengkulu demi mengemis cinta.
Sikap obsesif DP ini pun diakui oleh kakak ipar korban, Firdaus kepada awak media.
Saking obsesifnya DP kepada adik iparnya, Firdaus mengungkap DP sampai nekat mengejar Vera Oktaria ke Bengkulu demi mengemis cinta.
Saat itu, Vera Oktaria pindah ke Bengkulu karena ingin tinggal dengan kakaknya dan membantu sang kakak mengurus rumah.
Namun lantaran sikapnya yang tak sopan dan memaksa untuk bertemu korban, DP pun diusir oleh Firdaus.
"Setahun lalu, DP mencoba menemui Vera hingga ke Bengkulu, tetapi caranya yang tidak sopan, kami langsung mengusirnya.
Sampai di Bengkulu, DP coba memaksa untuk ketemu Vera, tapi tidak saya izinkan," ungkap Firdaus, Senin (13/5/2019) seperti TribunStyle.com kutip dari Tribunnews.com.
Firdaus meyakini bahwa DP membunuh adik iparnya ini lantaran Vera tak mau melanjutkan hubungan asmara di antara mereka.
"Kalo menurut saya sejauh ini alasan dibunuhnya Vera karena cintanya ditolak, semesti tidak harus dengan membunuh, itu psikopat," ujar Firdaus.
Pihak keluarga korban juga meyakini bahwa DP membunuh Vera lantaran permintaannya untuk berhubungan serius ditolak.
Dugaan ini semakin diperkuat ketika Firdaus mengetahui cerita Vera kepada teman-temannya sebelum meninggal.
"Salah satu teman korban bercerita sebelum Vera meninggal pernah berkata 'Dari pada dia jatuh ke cowok lain lebih baik aku bunuh' itu yang dikatakan Vera kepada teman-temannya," pungkas Firdaus.
Sejatinya Pasangan Serasi, Satunya Tampan, Satunya Cantik
Pasangan Prada Deri Pramana (DP) dan Vera Oktaria sejatinya adalah pasangan yang serasi.
DP yang anggota TNI tersebut merupakan pemuda yang tampan, sedangkan Vera adalah gadis cantik yang masih terdaftar sebagai kasir sebuah minimarket.
Pasangan ini menjalin hubungan asmara sejak Vera masih SMP.
Tetangga pun tak menyangka, ternyata mereka terlibat pembunuhan sadis yaitu kasus mutilasi di Sungai Lilin Musi Banyuasin. Vera menjadi korbannya, dan sang kekasih diduga keras menjadi pelakunya.
Nurazizah Ketua RT 6 Lorong Taman Bacaan Kelurahan Tangga Takat Kecmatan Seberang Ulu 2 kepada Sripoku.com, Minggu (12/5/2019) mengatakan, DP sering mengajak Vera jalan ke rumahnya yang lokasinya tak jauh dari rumah orang tua Deri.
Di RT tempat Deri tinggal, Vera juga cukup dikenal sebagai pacar DP.
Deri sering mengajak Vera berjalan di sekitaran tempatnya. Bahkan mengejak Alm Vera bertemu dengan kedua orang tuanya.
"Padahal sebelum dia pelatihan mereka berduo itu jalan-jalan keseputaran sini (Lorong Taman Bacaan). Bahkan alm Vera diajak menghadap orang tua prada DP untuk makan bersama,"ujar Nurazizah
Diceritakan oleh Suhartini, anaknya itu orangnya pendiam dan hormat pada orang lebih tua darinya.
"Vera adalah anak yang baik, pendiam dan tidak banyak macam-macam," tegas ibu Vera.
Vera merupakan karyawati swalayan yang baru diterima di situ. Keseharian anak ibu suhartini ini pediam dan baik.
Ketika ditanya tentang pacar almarhumha, ibu berjilbab ini menjawab Vera sudah punya pacar dan tahu nama dan orangnya.
"Mereka pacaran sejak SMP tapi kalo dak salah dak lama ini mereka dah putus," jawabnya.
Sementara Ibunda Vera, Suhartini menjelaskan, keduanya memang sudah pacaran sejak SMP.
Namun demikian, Vera sudah memutus hubungan mereka belum lama ini, karena sang pacar yang temperamental.
DP sering main tangan kalau perilaku Vera tak berkenan di hatinya.
Suhartini menceritakan kalau Vera sudah tidak tahan lagi berpacaran dengan Deri.
"Aku dak galak (tak mau) lagi pacaran dengan dia, galak mukul. Aku merasa aman di rumah bae daripada di jalan sama dia," ujar Tini menirukan ucapan Vera saat itu.
Selain itu, jelas Suhartini, Vera pernah mendengar ucaran sang pacar dari temannya, kalau Deri sempat mengancam bahwa lebih baik Vera tewas di tangannya daripada pacaran dengan orang lain.
"Daripada dia jatuh ke cowok lain lebih baik kubunuh, itu diomonginyo ke kawan-kawan Vera," jelasnya.
Hal itulah menurut Suhartini yang membuat anak bungsunya tersebut ketakutan.
Meski demikian baik Suhartii maupun Nurazizah tidak mengira kalau pelaku pembunuh sadis terhadap Vera adalah pacar sendiri.
Vera ditemukan tewas termutilasi di sebuah penginapan di Sungai Lilin Musi Banyuasin (Muba).
Dan DP lah saat ini yang diduga keras menjadi pelakunya.
Selain karena ancaman-ancaman tersebut, Deri yang adalah anggota TNI tersebut saat ini menghilang bak ditelan bumi.
Bahkan DP juga meninggalkan tugas-tugasnya.
Pomdam II Sriwijaya menyebar foto Prada DP sekaligus nomor telepon yang bisa dihubungi bagi yang melihat orang yang kini sedang dicari tersebut.
Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan ketika dikonfirmasi menuturkan, untuk membatasi ruang gerak terduga oknum TNI DP Pomdam II/ Swj menyebarkan foto diduga pelaku dengan tujuan agar bisa segera ditangkap.
"Iya sudah disebar ke Koramil Koramil," ujar Kapendam, Minggu (12/5/2019).
Isi keterangan foto disebar itu
"DI CARI PRADA DERI PRAMANA NRP 31190049211297 SISWA DIKJURTAIF DIKMATA GEL ll TA. 2018.
DIDUGA PELAKU PEMBUNUHAN SDRI FERA OKTARIA HUBUNGI DENPOM ”/4 NO TLPN 0711-415008".
Tim Pomdam II Sriwijaya dan juga Polda Sumsel serta Polres Muba masih melakukan pengejaran terhadap Prada DP yang diduga menjadi pelaku pembunuhan terhadap Vera Oktaria.
Prada DP adalah pacar dari Vera Oktaria.
Sejak Vera dinyatakan menghilang dan mayatnya ditemukan sudah termutilasi, Prada DP tak diketahui keberadaannya.
Polda Sumsel menduga Prada DP ada hubungannya dengan kasus ini.
Sejak Vera dinyatakan menghilang dan mayatnya ditemukan sudah termutilasi, Prada DP tak diketahui keberadaannya. (Diolah dari berita Sriwijaya Post dan Tribun Sumsel)