TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Tim Elang Polrestabes Semarang dipimpin Iptu Muhammad Nur kembali menyusuri jalan Kota Semarang, Minggu (19/5/2019) lewat tengah malam.
Satuan Sabhara, Reskrim, Intel, Lalu Lintas hingga Narkoba kembali bergabung dalam satu tim menyusuri jalan mencari dan mengantisipasi gangguan keamanan di jalan khususnya malam hari.
Setelah apel di Pos Polisi Simpanglima, rombongan langsung bergerak ke arah Banjir Kanal Barat.
Dari informasi yang didapat, lokasi ini kerap digunakan pemuda untuk mabuk-mabukan khususnya selama bulan ramadan.
"Kita bergerak ke banjir kanal barat. Jangan sampai tempat umum justru jadi lokasi mabuk-mabukan," kata Iptu Muhammad Nur kepada anggotanya.
Sesampai di lokasi, tepatnya di depan Kantor Pemadam Kebakaran, polisi mendapati enam remaja mabuk-mabukan.
Ironisnya, empat di antaranya adalah remaja wanita.
Saat ditanya, mereka tak mengakui sedang minum minuman keras.
Namun ketika diperiksa, mulut mereka berbau minuman keras dan ditemukan plastik bening bekas wadah minuman keras jenis ciu.
Tanpa tunggu komando, anggota langsung memberikan pembinaan kepada para remaja ini.
Push up hingga menyanyikan lagu Indonesia Raya pun dilakukan dua remaja laki-laki yang sudah dalam pengaruh minuman keras tersebut.
Tak sampai disitu, sepeda motor yang digunakan remaja itu rupanya dalam kondisi protolan.
Knalpot brong yang suaranya memekakkan telinga dirasakan sendiri oleh remaja itu.
"Dengarkan sendiri suara knalpot mu, enak tidak," tegas anggota Tim Elang sembari menggeber mesin motor protolan remaja itu.
Rombongan bergeser ke arah Jalan Brotojoyo hingga Stasiun Tawang.
Sepanjang jalur yang dilewati, masih banyak remaja mabuk.
Mereka pun diberi pembinaan di lokasi.
Namun sesampai di Jalan Dr Cipto, rombongan Tim Elang diejek oleh dua orang pemuda mengendarai sepeda motor Yamaha Mio warna merah.
Anggota yang menggunakan sepeda motor langsung mengejar.
Aksi kejar selama kurang lebih 15 menit itu akhirnya terhenti saat pemuda tersebut jatuh dari sepeda motor ketika menikung tak jauh dari rumah dinas Kapolrestabes Semarang.
"Sudah ngece (mengejek) petugas, disuruh berhenti malah makin ngece. Dia jatuh sendiri dan kami beri pembinaan agar tidak mengulang lagi perbuatannya," ujar Iptu Muhammad Nur.