News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kronologi Viralnya Running Text SPBU di Medan Hina Jokowi dan Megawati, 6 Saksi Diperiksa

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Kiri) Suasana di SPBU di Pasar III Marelan, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, tadi pagi, Sabtu (25/5/2019), yang papan displaynya diretas. (Kanan) Running text SPBU berisikan kalimat penghinaan yang ditujukan pada Jokowi dan Megawati.

Kronologi viralnya running text SPBU di Medan hina Jokowi dan Megawati, enam saksi diperiksa.

TRIBUNNEWS.COM - Viral di media sosial running text di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Medan menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDI-P Megawati.

Kalimat hinaan yang ditujukan untuk Jokowi dan Megawati ini menggegerkan warganet karena berisikan kata-kata kasar.

Kasus ini terjadi di sebuah SPBU di Pasar III Marelan, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan.

Running text sebuah SBPU di Medan yang berisikan kalimat peghinaan pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Megawati. (Twitter @@AnonymousID___)

Dirangkum Tribunnews dari Kompas.com dan Tribun Medan, berikut fakta viralnya running text SPBU di Medan yang menghina Jokowi dan Megawati :

Baca: Bawa Sengketa Pilpres 2019 ke MK, Mahfud MD Sebut Peluang Prabowo untuk Menang sama dengan Jokowi

Baca: Ditanya Soal Bagi-bagi Jatah Menteri, Jawaban Jokowi Bikin Pembawa Acara Ngakak

1. Kronologi

Running text SPBU di Medan membuat heboh publik lantaran menunjukkan kalimat hinaan yang ditujukan pada Joko Widodo dan Megawati.

Dilansir Kompas.com, running text yang berisi kalimat penghinaan ini muncul di bawah daftar harga terbaru bahan bakar minyak (BBM) yang dijual pada Kamis (23/5/2019) pada pukul 22.00 WIB.

Warga yang mengetahui hal tersebut heboh dan merekamnya.

Video yang menunjukkan isi running text itupun viral di media sosial.

Satu di antaranya diunggah oleh pengguna Twitter @AnonymousID___.

Running text langsung dimatikan setelah diketahui satpam satu menit kemudian.

Kepala MOR 1 Pertamina UPMS 1 Medan Robby Hervindo membenarkan soal kalimat penghinaan pada Jokowi dan Megawati yang muncul di running text papan display sebuah SPBU.

Robby menyebutkan bahwa papan display SPBU diretas setelah pergantian giliran kerja.

"Betul, papan totem display LED milik SPBU Pertamina Marelan diretas," kata Roby saat dikonfirmasi Tribun Medan, Sabtu (25/5/2019).

Baca: Terkuak Rahasia Jokowi 5 Kali Menang Berturut-turut di Pemilu

Baca: Tips Anak Jokowi, Gibran Rakabuming: Ajari Anak Anda untuk Menerima Kekalahan dari Kecil

2. Running text bisa diubah menggunakan ponsel

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan AKP Jericho Lavian menyebutkan pelaku penghinaan terhadap Joko Widodo dan Megawati melalui running text diduga adalah orang lain di luar SPBU.

Mengutip Kompas.com, dari hasil pengecekan bersama teknisi IT dari Pertamina, diketahui papan display SPBU bisa diubah menggunakan ponsel.

"Ini dugaan (dilakukan) orang lain di luar SPBU."

"Karena papan displaynya itu kemarin kami cek dengan teknisi IT dari Pertamina bisa diubah dengan HP bagi yang tahu," ungkap Jericho saat dikonfirmasi, Sabtu (25/5/2019).

3. Keamanan ditingkatkan

Setelah viral running text berisikan kalimat penghinaan pada Jokowi dan Megawati, Kepala MOR 1 Pertamina UPMS 1 Medan Robby Hervindo mengatakan pihaknya fokus meningkatkan keamanan papan display di setiap totem SPBU.

Tim keamanan IT dilibatkan untuk mengambil langkah pengamanan di setiap papan display.

"Kalau kemungkinan, di tempat lain bisa saja kalau kemungkinan bisa terjadi."

"Kalau bicara kemungkinan. Tapi kita berupaya untuk pengamanan."

Baca: MUI dan FKUB Subang Berharap Jokowi-Maruf Amin Jadi Pemimpin yang Amanah

Baca: Menilik Kekuatan Tim Hukum Jokowi dan Prabowo Menurut Pakar, Siapa yang Akan Menang di MK ?

"Nah, ini SPBU kan jadi korban. Ya, kan sekarang situasinya lagi begini," tutur Robby, Sabtu (25/5/2019), seperti dilansir Kompas.com.

4. Enam saksi diperiksa

Enam saksi diperiksa terkait running text SPBU di Medan berisikan kalimat penghinaan yang ditujukan pada Jokowi dan Megawati.

Dikutip dari Kompas.com, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan AKP Jericho Lavian mengungkapkan polisi telah memeriksa manajer, pegawai SPBU, dan warga sekitar.

"Kami masih mendalaminya semua. Ancaman pidana, UU mengenai penghinaan kepala negara bisa digunakan."

"Sampai sore ini, ada 6 orang yang diperiksa," ujarnya, Sabtu (25/5/2019).

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini