Kepala Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Padang Bai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin mengungkapkan, kecelakaan di laut disebabkan karena cuaca tak bersahabat.
Saat kejadian gelombang cukup tinggi, sedangkan kecepatan angin mencapai 20 knot.
"Saat sandar tiba-tiba angin kencang dan ombak tinggi sehingga tak bisa merapat. Kapal akhirnya kandas," kata Eka Suyasmin.
Akibat kejadian alat transi hijau milik Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Pelabuhan Padang Bai rusak.
Lampu tenggelam namun segera akan diperbaiki. Sebanyak 194 penumpang selamat, rinciannya 30 anak-anak, 1 bayi, dan sisanya orang dewasa.
Sedangkan truk besar, kecil, dan sedang di dalam kapal capai 18 unit, kendaraan kluarga 15 unit, dan motor 19 unit.
"Untuk evakuasi kapal rencana menunggu air laut pasang, dan meminta bantuan kapal pertamina untuk menarik. Setelah kejadian kapal akan kita cek kelayakannya. Apakah bisa dioperasikan atau tidak," ujar dia.
Evakuasi Pakai Dua Unit RIB
Kepala Koordinator Basarnas Karangasem, Gusti Ngurah Eka Widnyana mengatakan, pihaknya mendapat informasi sekitar pukul 08.00 Wita.
Petugas langsung datang untuk mengavakuasi penumpang mengunakan dua unit rigid inflatable boat (RIB) Basarnas.
"Dua unit kami operasikan. RIB pertama kapasitasnya mencapai 20 orang, sedangkan yang satu berkapasitas 10 orang. Penumpang aman dan selamat sampai darat. Proses evakuasi juga berjalan dengan lancar," ungkap Eka Widnyana.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kronologi KMP Swarna Cakra Tabrak Mercusuar & Kandas Setelah Dihantam Ombak di Padang Bai