Laporan Wartawan Tribun Bali Noviana Windri Rahmawati
TRIBUNNEWS.COM, BALI - BMKG telah mengeluarkan peringatan gelombang tinggi di sejumlah wilayah di pesisir Indonesia pada Senin (10/6/2019) lalu.
Peringatan gelombang tinggi 4 hingga 6 meter terjadi di wilayah Selat Bali dan Samudera Hindia Selatan Jawa hingga Lombok.
Namun, Asmawi (38) dan Sulam Rifai (48), nelayan jukung di Pasar Ikan Kedonganan mengaku mulai merasakan gelombang tinggi sudah 3 hari lalu.
"Sekarang memang sedang pasang ini. Besar sekali gelombangnya mbak. Susah mengantarkan es dan makanan untuk nelayan yang di tengah yang pakai rumpung itu," aku Asmawi.
Akibat gelombang tinggi menyebabkan arus menjadi tidak jelas sehingga Asmawi, Sulam dan beberapa nelayan lainnya kesulitan mendapatkan ikan.
"Banyak nelayan jukung yang gak berangkat ini. Mereka tidak berani karena gelombangnya besar. Kalau saya ya nekat karena tidak punya uang. Kalau punya ya tidak melaut," ungkap Sulam.
Jika gelombang sedang tidak pasang, Asmawi dan Sulam bisa mendapatkan ikan hingga 500 kilogram.
Namun, ketika gelombang pasang, mereka biasanya hanya mendapatkan ikan sekitar 10 kilogram.
Sementara, para nelayan mengaku tidak melengkapi diri dengan jaket pelampung atau alat keselamatan lainnya dan memilih tidak melaut ketika gelombang tinggi.(*)