Dari hasil autopsi awal, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi menyatakan, jika Vera Oktaria dan pelaku tidak melakukan hubungan badan sebelum akhirnya dibunuh.
"Dari hasil otopsi, sama sekali tidak ada berhubungan badan. Jadi sebelum dibunuh, korban ini terlebih dahulu dianiaya di bagian kepala," ujar Supriadi.
"Sekarang pelakunya masih tunggal. Belum ada pelaku lain. Dari hasil olah tempat kejadian, sidik jari yang ditemukan banyak sidik jari pelaku dan juga korban ini mengalami luka di bagian kepala," ujarnya.
6. Prada DP Ditangkap
Terduga pelaku pembunuhan dan mutilasi kasir minimarket Vera Oktaria, Prada DP, berhasil ditangkap.
Setelah menjalani pemeriksaan di Denpom SWJ Palembang, Prada DP mengaku berhubungan badan dan didesak Vera Oktaria untuk menikah.
Keterangan terduga pelaku ini mendapat bantahan dari Polda Sumsel dan keluarga korban.
Prada DP ditangkap oleh Den Intel Kodam II Sriwijaya dan Denpom II/4 pada Kamis (13/6/2019).
Penangkapan terjadi di padepokan Mohiang pimpinan Abuya Haji Sar'i di Serang Banten.
Prada DP melarikan diri seusai membunuh Vera Oktaria pada 8 Mei 2019.
Ia meninggalkan penginapan Sahabat Mulia Sungai Lilin, tempat pembunuhan, dan menuju Lampung menggunakan bus.
7. Pengakuan Prada DP
Saat dimintai keterangan, Prada DP diduga telah melakukan hubungan badan dengan Vera Oktaria sebelum akhirnya membunuh sang kekasih.
Vera Oktaria juga mendesak Prada DP untuk segera menikahinya.
"Vera Oktaria minta dinikahi Deri Pramana sampai gelap mata bunuh kekasihnya bahkan dimutilasi.
Sempat juga diduga berhuhubungan badan sebelum dibunuh," ujarnya.
Cekcok antara keduanya pun tak bisa dihindarkan.
Vera Oktaria dikatakan meminta kepastian kepada Prada DP lantaran keduanya telah menjalin hubungan sejak SMP.
"Terjadilah percekcokan bahwa Vera minta dinikahi, untuk meminta kepastian, mengingat mereka sudah lama punya hubungan sejak SMP," terangnya.
(Tribunnews.com/Whiesa/Miftah)