"Sempat, saya sempat ditodong sama pistolnya beberapa detik pas dia keluar dari sisi kanan mobil. Habis itu saya mundur, dia langsung lari ke dalam toko," kata Asep saat ditemui di lapaknya, Sabtu (15/6/2019).
Namun, ia tidak bisa memastikan apakah senjata api yang digunakan pelaku tersebut merupakan pistol asli atau imitasi.
Tak hanya menyaksikan pelaku menodongkan pistol, Asep juga melihat secara langsung pedang samurai yang dibawa pelaku kedua.
"Nah yang samurai itu asli kayaknya, saya lihat bener bener depan mata saya dari lapak saya ini. Dia jalan lewatin depan saya persis sambil lari ke dalam," ucap Agus.
Melihat secara persis kejadian tersebut, ia pun sempat melarikan diri beberapa meter meninggalkan lapaknya tak terjaga.
Namun, ia akhirnya memberanikan diri untuk berteriak maling setelah kedua pelaku berhasil masuk ke dalam mobil Toyota Avanza berwarna putih bernopol T-1721.
"Waktu mereka mau masuk mobilnya juga agak kesusahan, aneh. Jadi sempet merunduk-runduk gitu usaha buka pintu. Makanya warga habus itu langsung lemparin batu ke arah mereka," tutur Asep.
Menurut Asep, kejadian perampokan tersebut terjadi secepat kilat lantaran seperti terjadi hanya kedipan mata saja.
"Kejadiannya cepet banget mas, kayaknya malah kurang dari satu menit. Keluar-keluar bawa lima kotak isi emas lah kira-kira," ujarnya.
Pria asli Garut itu memastikan dari kejadian yang sempat viral di media sosial itu tidak sampai memakan korban jiwa atau pun korban luka dari pistol dan samurai yang dibawa pelaku.
Polisi olah TKP
Hingga tadi malam, unit identifikasi Polresta Tangerang masih melakukan penelusuran dan olah TKP di toko Emas Permata, Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Lantaran toko emas tersebut dibobol dua perampok bersenjata api laras pendek dan pedang samurai pada Sabtu (15/6/2019) pagi hari.
Pemilik toko pun merugi hingga enam kilogram emas seharga Rp1,6 miliar dalam sekejap.
"Kita baru ambil sidik jari beberapa, karena di situ banyak sidik jari, banyak yang ditinggalkan. Kita belum tahu apakah itu pelaku atau bukan. Mudah-mudahan yang kita panggil itu adalah milik pelaku," ucap Ardiansyah usai olah TKP lanjutan, Sabtu (15/6/2019).