TRIBUNNEWS.COM, SOREANG - Rumah kakek Arsyad (70), warga Lingkungan Bottoe, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru yang selama ini menjadi tempat berteduh ludes dilalap api.
Parahnya uang tabungan yang disisihkannya hasil dari mengumpulkan plastik dan botol ikut terbakar.
Jumlah uangnya sebesar Rp 2,5 juta persiapan menginjakkan kaki di Tanah Suci Mekkah ikut terbakar.
Kakek Arsyad menceritakan, jika satu kilo plastik yang dikumpulnya dihargai Rp 2.500.
"Kadang ada orang yang menyuruh mengisi air botol yang mau saya jual agar timbangannya naik, tetapi saya tidak mau karena tahu itu haram dan tidak berkah," ungkapnya.
Yayasan Manusia Indonesia (YMI) yang berpusat di Parepare pun membuka pintu donasi untuk membantu Kakek Arsyad.
"Mari kita ulurkan tangan untuk membantu saudara kita yang sedang membutuhkan pertolongan, dengan bantuan kita semua Insya Allah akan meringankan beban yang dialaminya," ajak Ketua YMI, Muh Takbir, Senin (17/6/2019).
"Jika kita suka menolong kelak di hari akhir akan menjadi penolong diri kita sendiri," ujar pemilik kopi Sweetness yang juga anggota Polres Parepare ini.
Pria yang akrab dipanggil Bambi ini pun menambahkan bagi para dermawan yang terketuk hatinya melihat musibah yang dialami Kakek Arsyad, maka bantuan dapat disalurkan melalui Yayasan Manusia Indonesia di Bank BRI dengan nomor rekening: 5017-01-014361-53-9 atau bisa menghubungi nomor Whatsapp 0821-1122-2039 untuk informasi lebih lanjut.
YMI sendiri menjadi lembaga sosial yang terus aktif mengumpulkan donasi untuk disalurkan kepada para masyarakat yang membutuhkan.
Saat gempa Palu, lembaga sosial ini mengirim bantuan dengan beberapa mobil dalam dua gelombang.
Terakhir, YMI menyalurkan bantuan berupa sembako dan air bersih kepada para korban banjir di Wette'e,Kecamatan Panca Lautang, Kabupaten Sidrap.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Kisah Pilu Kakek Arsyad, Uang Tabungan Umrah Hangus Bersama Rumahnya, Hasil Jualan Sampah Plastik