Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Penumpang bus yang mengalami kecelakaan di KM 150+900 Tol Cipali jalur A menewaskan 12 orang, Senin (17/6/2019), Amsor ditetapkan tersangka kasus pembunuhan, sebagaimana diatur di Pasal 338 KUH Pidana.
"Sudah ditetapkan tersangka atas dugaan tersangka merebut kendali hingga menyebabkan kematian. Kami terapkan pasal 338 juncto Pasal 359 KUH Pidana tentang menyebabkan orang meninggal," ujar Kapolres Majalengka, AKBP Mariyono via ponselnya, Selasa (18/6/2019).
Seperti diketahui, menurut Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriady saat memeriksa penumpang berinisial W (49), Amsor datang menyerang sopir dan kondektur bus karena dianggap akan membunuh Amsor.
Saat menyerang sopir, bus tiba-tiba oleng dan meluncur ke jalur B sehingga berlawanan arah kemudian menabrak Innova dan Xpander.
"Amsor masih dirawat, yang bersangkutan belum diperiksa. Diperiksa psikiater saja muntah. Untuk kepentingan pemeriksaan, rencananya mau kami pindah ke Majalengka," ujar Mariyono.
Dari 12 orang yang meninggal, dua orang di antaranya sopir bus dan kondekturnya.
Polisi menjadikan W sebagai saksi kunci dalam kasus itu karena melihat perbuatan Amsor menyerang sopir dan kondektur.
"Ada saksi kunci yang duduk persis di belakang sopir. Kondisinya sekarang masih sehat. Dia melihat langsung Amsor berusaha merebut kendala mobil. Saat itu, sopir juga sedang main ponsel," ujar Mariyono.
Menurut Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi, kecelakaan maut bus Safari di KM 150,9 Jalan Tol Cikampek-Palimanan (Cipali), Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin (17/6/2019) dinihari, melibatkan bus kontra tiga mobil lainnya.
Penyebab kecelakaan beruntun disebabkan sopir bus, Roni Mari Tampubolon, diserang seorang penumpang bernama Anshor (29 tahun), yang bekerja sebagai sekuriti di Gandaria Tower, Jakarta.
Yang bersangkutan mengalami luka berat, sementara sopir busnya meninggal dunia.
Kapolda mengatakan, kecelakaan maut itu disebabkan pegemudi bus diserang penumpang bernama Anshor.
"Itu berdasarkan keterangan saksi, penumpang bus juga inisialnya W (49)," ujar Irjen Rudy Sufahriadi.
Saksi menyampaikan saat, bus melaju di jalan tol Km 150, tiba-tiba Anshor menyerang sopir bus.
"Ia lalu mencoba mengambil alih kemudi bus yang melaju dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah. Busnya langsung oleng dan melebar ke jalur kendaraan dari arah Jawa Tengah ke Jakarta," kata Irjen Pol Rudy Sufahriadi.
Rudy Sufahriadi, memastikan penyerang sopir Bus Safari akan ditetapkan tersangka. Pasalnya, hal tersebut mengakibatkan kecelakaan maut yang menewaskan 12 orang dan melukai 45 pebumpang.
"Yang bersangkutan pasti jadi tersangka," ujar Kapolda saat meninjau korban ditemui di RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon, Senin siang.
Kapolda mengatakan, alasan utamanya ialah tindakan yang dilakukan Anshor mengakibatkan kecelakaan maut.
Namun, Rudy mengakui penyidik masih memeriksa lebih lanjut dan meminta keterangan saksi mata.
Awal kejadian, bus bus Safari melintas dari arah Jakarta menuju ke Cirebon (jalur A).
Saat melaju di Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) Kilometer 150+900 (atau Km 150,9), tiba-tiba oleng lalu menyeberang ke jalur B, arah berlawanan (arah Jawa Tengah menuju Jakarta).
Anshor, seorang penumpang, menyerang sopir bus dan mengambil alih kemudi. Sehingga bus pindah dari jalur arah Cirebon menyeberang ke jalur arah Jakarta.
Bus menabrak mobil Innova bernopol B 168 DIL yang mengangkut 6 orang (termasuk sopir) penumpang asal Tegal.
Kemudian truk Mitsubishi Colt Diesel bernopol R 1436 ZA pengangkut ayam di belakang Innova, bermanuver. Walau tidak tabrakan lawan bus, setelah manuver, truk terbalik.
Di belakang truk, terdapat mobil Mitsubishi XPander yang tengah melaju dan tak sempat menghindar. Akibatnya, bus menabrak dan mobil Expander. Enam orang Xpander penumpang tewas.
Akhirnya bus menghantam tiga unit kendaraan lainnya secara beruntun.
Dalam kecelakaan itu 12 korban meninggal dunia di antaranya 6 penumpang Mitsubishi Xpander, 3 penumpang Toyota Innova, dan 3 penumpang bus termasuk sopirnya.
Adapun Direktur RS Mitra Plumbon, Khoyib, mengatakan, petugas medis-paramedis menerima 37 korban kecelakaan dan saat ini dirawat di IGD.
"Kami menangani 37 korban luka berat dan ringan. Masa kritis mereka sudah lewat, doakan saja segera membaik," ujar Khoyib. (men)