TRIBUNNEWS.COM - Penyerang sopir bus Safari dalam kecelakaan maut di Tol Cipali telah menjalani pemeriksaan psikologis pada Kamis (20/6/2019).
Secara umum, pelaku penyerangan, Amsor (29), berada dalam kondisi baik.
Pihak kepolisian juga menemukan adanya jejak pengereman mendadak saat melakukan gelar perkara.
Sebelumnya, Amsor dikabarkan mengalami luka berat dan harus menjalani perawatan intensif di ruang ICU.
Setelah mulai membaik, Amsor kemudian dipindah ke ruang rawat inap.
"Yang bersangkutan sudah dipindah ke ruang rawat inap dari kemarin," ujar Kasat Lantas Polres Majalengka AKP Atik Suswanti saat ditemui di RS Mitra Plumbon, Kamis (20/6/2019) dikutip dari Tribun Jabar.
Baca: Kecelakaan Maut di Tol Cipali: Penyerang Sopir Bus Dipindah Ruang Perawatan dan Jalani Tes Psikologi
Baca: Kecelakaan Tol Cipali: Penyerang Luka Berat hingga Kisah Penumpang Xpander Akan Dapat Hadiah Ultah
Amsor juga telah menjalani serangkaian tes psikologi.
"Tes psikologinya sudah dimulai dari pagi tadi," kata Atik.
Tes psikologi tersebut dilakukan oleh petugas dari Biro Psikologi SSDM Mabes Polri serta didampingi jajaran Polres Majalengka.
Secara umum, kondisi psikologis Amsor dikatakan membaik.
Amsor juga sudah lancar saat diajak berkomunikasi.
Hal ini disampaikan oleh Paur Psiyammas Bag Psi Pol Biro Psikologi SSDM Mabes Polri, AKP Dwi Chrismawan.
"Tadi hanya mengambil data untuk dianalisis, hasilnya belum,"
"Secara umum kondisi psikologisnya baik dan lancar diajak berkomunikasi," ujar Dwi Chrismawan di RS Mitra Plumbon, Kamis (20/6/2019).
Lebih lanjut, Dwi mengatakan pihaknya hanya melakukan tes anamnesa dan mengecek trauma psikis yang dialami Amsor.
Mengenai hasil dari tes tersebut, diupayakan akan selesai secepat mungkin.
Polres Majalengkan bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat melakukan gelar perkara dan ujia kelaikan bus Safari dengan plat nomor H-1469-CB.
Gelar perkara dilakukan di Pos PJR Kertajati pada Kamis (20/6/2019).
Kasat Lantas Polres Majalengka, AKP Atik Suswanti mengatakan, gelar perkara tersebut dilakukan untuk mecari fakta baru yang belum terungkap.
Baca: Perubahan Sifat Pelaku Penyebab Kecelakaan Tol Cipali, Tetangga Sebut Amsor Jadi Pendiam
Baca: Kecelakaan Tol Cipali: Kata Menhub hingga Keluarga Tersangka Tak Percaya Pelaku Lakukan Penyerangan
"Gelar perkara ini juga melibatkan sejumlah pihak, di antaranya Dishub Majalengka dan Dishub Jabar," kata Atik Suswanti dikutip dari Tribun Jabar.
Dari gelar perkara tersebut, pihaknya menemukan jejak pengereman mendadak.
Diduga saat kejadian, sopir bus Safari mencoba untuk melakukan pengereman mendadak.
"Ada jejak pengeremannya, kami temukan dari olah TKP dilakukan," ujar Atik Suswanti.
Kecelakaan beruntun terjadi di Tol Cipali KM 150.900 Jalur B Majalengka pada Senin (17/6/2019) dinihari sekitar pukul 01.00 WIB.
Atas musibah tersebut, sebanyak 12 orang menjadi korban tewas.
Sementara itu, terdapat 37 orang mengalami luka-luka.
Kecelakaan beruntun ini melibatkan bus Safari dengan nomor polisi H-1469-CB, Mitsubishi Xpander bernomor polisi B-8137-PI, Toyota Inova bernomor polisi B-168-DIL.
Dari total 12 korban meninggal, sebanyak enam orang penumpang dalam kendaraan Mitsubishi Xpander dinyatakan meninggal dunia.
Tiga orang penumpang mobil Innova juga menjadi korban tewas.
Sementara tiga lainnya yakni penumpang bus Safari termasuk sopir bus.
Sebelumnya, Amsor mengaku akan dibunuh oleh sopir dan kondektur bus Safari yang bernomor polisi H-1469-CB, yang ditumpanginya.
Hal ini diketahui Amsor lewat percakapan telepon antara sopir dan kondektur.
Hal ini membuat Amsor melakukan penyerangan terhadap sopir bus.
Akibatnya, perebutan kendaraan tak dapat dihindarikan hingga membuat bus Safari keluar dari jalur perlintasan dan menerobos jalur sebaliknya.
Baca: Telkomsel Benarkan Kabar Meninggalnya Dewan Komisaris di Namibia Akibat Kecelakaan
Baca: Anggota Polda Jabar yang Tewas akibat Kecelakaan Baru 3 Bulan Jadi Polisi
Menurut penuturan Ketua RT di wilayah tempat tinggal Amsor, Amsor mengaku diikuti dan dibayang-bayangi sesuatu.
Keterangan tersebut didapat Rusbandi selaku ketua RT saat adik Amsor, Emah, menemuinya.
Adik Amsor, Emah, bercerita mengenai peristiwa yang menimpa sang kakak.
Menurutnya, Amsor merasa tak tenang karena ada rekan kerja yang tidak menyukainya.
Bahkan, Amsor menaiki bus Safari tersebut karena ingin pulang kampung dan berkumpul lagi bersama keluarganya.
"Kata adiknya itu Amsor seperti ada yang mengikuti, dibayang-bayangi sesuatu," ujar Rusbandi.
Ia mengatakan, perasaan tersebut dirasakan Amsor sejak berangkat menuju Cirebon.
Mengutip dari Tribun Jabar, Amsor kini dirawat di ruang Superiror nomor 120 RS Mitra Plumbon.
Ruangan tersebut juga dijaga oleh petugas lengkap dengan senjata laras panjang.
(Tribunnews.com/Miftah)