Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNNEWS.COM, MAJALENGKA - Sebuah handphone ditemukan kepolisian saat melakukan pemeriksaan terhadap bus Safari Lux Salatiga yang terlibat kecekaan maut di Tol Cipali, Jawa Barat.
Handphone tersebut diduga milik sopir bus yang ikut menjadi korban dalam kecelakaan maut tersebut.
Satreskrim Polres Majalengka menemukan handphone tersebut, Kamis (20/6/2019).
Kapolres Majalengka AKBP Mariyono mengatakan, penemuan tersebut dilakukan saat kepolisian melakukan olah TKP terhadap barang bukti sebuah Bus Safari Lux Salatiga.
Baca: Kecelakaan Maut Tol Cipali: Kondisi Psikologis Penyerang Sopir hingga Ada Jejak Pengereman Mendadak
Baca: Kecelakaan Maut di Tol Cipali: Penyerang Sopir Bus Dipindah Ruang Perawatan dan Jalani Tes Psikologi
Baca: Menyingkap Asal Usul Pasutri Tasikmalaya yang Pamer Adegan Ranjang: Ini Penjelasan Polisi Hingga RT
Dirinya menyampaikan, handphone tersebut ditemukan di dalam bus, tepatnya di kursi bagian depan.
"HP ini milik Roni, sang sopir Bus. Ditemukan di depan," ujar AKBP Mariyono saat konferensi pers, Jumat (21/6/2019).
Lanjut AKBP Mariyono, handphone tersebut masih dalam keadaan bisa menyala sehingga nantinya pihak kepolisian akan menindaklanjuti isi handphone tersebut.
"Bakal ada penyelidikan lebih lanjut terkait barang bukti HP ini," ucap AKBP Mariyono.
Baca: Ratna Sarumpaet Mengaku Kapok Kritik Pemerintah: Nanti Aku Dijewer Lagi
Baca: Viral Penjual Mi Lidi Ganteng di Pekalongan Berdandan Bak Orang Kantoran, Begini Asal Usulnya
Diketahui, Kecelakaan maut terjadi di ruas Tol Cipali KM 150+900 Senin (17/6/2019) dini hari.
Diduga sopir Bus Safari Lux Salatiga terus menggunakan telepon selulernya untuk berkomunikasi kepada seseorang.
Seorang penumpang bus, Amsori yang kini menjadi tersangka berprasangka bahwa dirinya akan dibunuh oleh sang sopir.
Hingga akhirnya, Amsori merebut kendali sopir.
Kecelakaan pun tak bisa terhindarkan dengan mengakibatkan 12 orang meninggal dunia.
Kronologi
Penyebab kecelakaan lalu lintas di KM 150+900 Tol Cipali, Senin (17/6/2019) dini hari dipicu seorang penumpang yang menyerang sopir bus bernomor polisi H 1469 CB.
Kepolisian hingga saat ini masih berupaya mengumpulkan keterangan saksi terkait kecelakaan lalu lintas yang menewaskan 12 orang tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun tribunnews.com, peristiwa bermula ketika bus sedang melaju dari arah Jakarta menuju Cirebon.
Tiba-tiba seorang penumpang bernama Amsor (29) menyerang sopir bus.
Baca: Aktivitas Agung Hercules di Luar Rumah Sakit, Ternyata Tetap Kerja Meski Idap Kanker Otak
Baca: Jelang Sidang Kedua Sengketa Pilpres 2019 Selasa Besok, Kesiapan KPU hingga Pro Kontra Jumlah Saksi
Baca: Kivlan Zen Akui Menerima Uang dari Habil Marati Tapi Bukan untuk Membunuh 4 Tokoh
Baca: Kronologi Setya Novanto Bisa Berada di Toko Bangunan: Pakai Kursi Roda Saat Tinggalkan Ruang Rawat
Penumpang yang diketahui bekerja sebagai sekuriti Gandaria Tower Jakarta tersebut kepada polisi mengaku dirinya menyerang sang sopir karena sopir dan kenek bus ingin membunuhnya.
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Sufahriadi mengatakan niat tersebut diketahui Amsor setelah mendengar perbincangan telepon sopir dan kenek bus.
Setelah mendengar percakapan itu, Amsor langsung menyerang sopir bus.
"Dari pengakuannya itu sopir dan kenek bus ingin membunuhnya," ujar Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi kepada wartawan Tribun Jabar.
Saat menyerang sang sopir, Amsor mengaku berupaya mengambil alih kemudi bus.
Sopir pun tak tinggal diam, ujungnya sopir dan Amsor pun berebut kemudi.
Akibat aksi Amsor tersebut bus pun hilang kendali.
Baca: Dalam Tuntutan, Steve Emmanuel Disebut Tak Terbukti Sebagai Pengedar Narkoba
Baca: Tak Lagi Bersama Sabyan Gambus, Anisa Rahman Keluarkan Single Kekasih Hati, Simak Video Klipnya
Baca: Deretan Pengakuan dan Kondisi Penyerang Sopir Bus Safari di Tol Cipali, Seorang Sekuriti & Diisolasi
Bus yang semula berada di jalur arah Cirebon menerobos median jalan dan memasuki jalur arah Jakarta.
Kemudian, bus itu menabrak mobil Innova bernopol B 168 DIL.
Mobil truk pengangkut ayam yang berada di belakang Innova berhasil menghindar sehingga tidak terjadi tabrakan.
Namun, di belakang truk pengangkut ayam bernomor polisi R 1436 ZA itu, ada mobil Expander yang sedang melaju dan tak bisa menghindar.
Akibatnya, mobil Expander bernopol B 8137 PI menabrak bus.
Enam orang penumpang mobil Expander meninggal dalam peristiwa nahas tersebut.
Tiga orang penumpang mobil Innova juga bernasib sama.
Selain itu, tiga penumpang bus juga menjadi korban tewas atas kejadian tersebut.
Sosok Amsor
Amsor diketahui berprofesi sebagai sekuriti di Gandaria Tower Jakarta.
Ia merupakan warga Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.
Menurut tetangga Amsor di Cirebon, Nurkhotimah (37), Amsor menjadi sosok pendiam setelah bekerja di Jakarta.
Amsor yang semula sering bergaul, tiba-tiba memilih berdiam diri di rumah saja bila pulang dari Jakarta.
Baca: KPU Menjawab : Dalil Tak Berkutat soal Hasil Pemilu Hingga Permintaan Perlindungan Saksi Berlebihan
"Kerja di Jakarta itu baru beberapa bulan, sebelumnya satpam di Cirebon, pindah-pindah kerjanya," ujar Nurkhotimah dikutip dari Tribun Jabar, Selasa (18/6/2019).
Menurut dia, saat pulang ke Cirebon Amsor jarang terlihat keluar rumah.
Namun, teman-temannya masih sering berkumpul di rumahnya saat ia pulang.
"Orangnya baik, dari dulu sampai sekarang kalau ketemu pasti menyapa," kata Nurkhotimah.
Sosok setia kawan
Mukhlas (29), teman masa kecil Amsor mengaku kaget saat mendengar peristiwa kecelakaan maut di Tol Cipali.
"Saya kenal dia dari SD, kaget banget pas dengar kabar soal Amsor," kata Mukhlas (29), teman sekaligus tetangga Amsor kepada Tribun Jabar, Selasa (18/6/2019).
Ia yang sejak kecil sering bermain dengan Amsor mengaku sama sekali tak menyangka atas peristiwa yang menimpa sahabatnya.
Baca: Muddai Madang Makin Dapat Dukungan Dari Tokoh Olahraga Nasional
Baca: Begini Sensasi Jajal Honda Monkey 125 Versi 2019, Motor yang Lebih Mahal Dari Kawasaki Ninja 250SL
Bahkan, Mukhlas pun tak bisa tidur setelah melihat berita mengenai Amsor di YouTube.
"Baru bisa tidur pas menjelang Subuh, kepikiran Amsor terus soalnya," ujar Mukhlas.
Menurut dia, sejak kecil Amsor merupakan sosok yang setia kawan.
Ia dan Amsor selalu masuk sekolah yang sama dari SD hingga SMP.
Bahkan, Amsor yang telah masuk SMA pun sering mengajak Mukhlas bermain bersama meski ia tak melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya.
"Saya enggak lanjut SMA, tapi tetap sehari-hari main bareng teman-teman SMA Amsor" kata Mukhlas.
Merasa diikuti sesuatu
Ketua RT 1/RW 2 Kelurahan Watubelah, Rusbandi, mengaku telah mendengar kabar warganya yang menjadi tersangka dalam kasus kecelakaan maut di Tol Cipali.
"Tadi malam adiknya, Emah, ke rumah minta surat pengantar untuk klaim asuransi Jasa Marga," ujar Rusbandi saat ditemui di kediamannya, Selasa (18/6/2019).
Ia mengatakan, kala itu Emah sempat bercerita mengenai peristiwa yang menimpa kakaknya.
Amsor diketahui sudah bekerja sebagai petugas keamanan di Gandaria Tower Jakarta sejak 6 bulan lalu.
Baca: Hubungannya dengan Nikita Willy Kandas, Diego Michiels Siap Nikahi Gadis Samarinda
Menurut dia, Amsor merasa tidak tenang karena ada rekan kerjanya yang tidak menyukainya.
Bahkan, Amsor menaiki bus tersebut karena ingin pulang kampung kembali ke keluarganya.
"Kata adiknya itu Amsor seperti ada yang mengikuti, dibayang-bayangi sesuatu," ujar Rusbandi.
Ia mengatakan, perasaan tersebut dirasakan Amsor sejak berangkat menuju Cirebon.
Bahkan, Amsor merasa seperti ingin dibunuh sehingga merasa was-was dan ketakutan.
Saat perjalanan itu, Amsor mendengar kenek dan sopir bus terlibat percakapan telepon.
"Di obrolan itu, Amsor mendengar sopir dan kenek bus terlibat rencana pembunuhannya," kata Rusbandi.
Karenanya, Amsor pun nekat menyerang sopir bus dan mencoba mengambil alih kemudi.
Nahas, bus yang melaju dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah itu oleng dan menyeberang jalur sebelahnya hingga menabrak kendaraan lainnya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Polisi Temukan Ponsel Milik Sopir Bus Safari yang Terlibat Kecelakaan Maut di Tol Cipali