Namun, air masuk sangat deras sehingga melepaskan teman-teman melepaskan sekoci.
“Selama itu, saya pasrah, sebab ombak tinggi sampai satu setengah meter. Sekarang sangat bersyukur,” kata Benny.
Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Gresik Kusnadi mengatakan, saat ada informasi kapal yang kecelakaan, anggotanya langsung mencari kapal yang menolong.
“Alhamdullilah semua ABK dan seorang operator crane dalam kondisi sehat semuanya,” kata Kusnadi.
Menurut Kusnadi, selama mengevakuasi ABK terkendala arus laut.
“Arus laut kuat, sehingga membuat evakuasi sempat kesulitan,” imbuhnya.
Kusnadi juga menegaskan bahwa kondisi kapal kondisi normal dan layak berlayar.
“Kondisi kapal cukup layak untuk berlayar sehingga dikeluarkan surat izin berlayar,” katanya.
Kapal Mendadak Bocor
Sebelumnya, kecelakaan laut kembali terjadi di perairan Jawa Timur. Kali ini KM Tirta Amarta yang sedang berlayar dari Pelabuhan Gresik menuju Kendawangan Kalimantan Barat dengan muatan pupuk bocor dan tenggelam, Selasa (25/6/2019) dini hari.
Akibat peristiwa ini, belasan anak buah kapal (ABK) KM Tirta Amarta terpaksa terapung-apung di atas sekoci selama beberapa jam dan baru ditolong oleh kapal besar yang melintas.
Para ABK akhirnya bisa diselamatkan dari maut akibat kapal bocor dalam perjalanan menuju Kendawangan Kalimantan Barat.
Dari informasi yang disampaikan Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Gresik Kusnadi, mengatakan saat itu ketika KM.
Tirta Amarta berlayar menuju Kendawangan Kalimantan Barat dengan muatan pupuk.