TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Yayasan Gema Salam mengungkapkan ada beberapa sekolah di Jawa Tengah terpapar paham radikal.
Ketua Yayasan Gema Salam, Jack Harun membeberkan penyebaran paham radikal paling efektif melalui sekolah dan media sosial.
"Yang paling rawan terpapar paham itu (radikal) adalah anak-anak. Caranya, kami dulu menanamkan rasa benci dengan mengajarkan anak-anak benci polisi."
"Polisi itu Thogut, gereja itu tempat orang kafir. Itu rutin diucapkan sehingga anak-anak paham radikal," kata mantan napiter Bom Bali 1 itu di Sala View Hotel, Kota Solo, Jumat (28/6/2019).
Jack mengungkapkan ciri-ciri orang terpapar paham radikal adalah dari cara berkomunikasi.
"Ambil contoh begini, ketika ada lawan bicara kita mengatakan polisi itu Thogut dan sebagainya, itu sudah kena paham radikal. Jangan lihat dari pakaian saja. Contohnya, pelaku bom Thamrin itu pakaian biasa saja mirip warga sipil," jelasnya.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo memastikan pihaknya akan menertibkan sekolah-sekolah yang mengajarkan paham radikal.
"Saya tadi ketemu MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) sebelum ke sini. Saya sampaikan juga ke kepala sekolah, sekolah yang mengajarkan paham radikal itu harus ditertibkan," tegasnya.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, Ganjar mengajak masyarakat berani melaporkan adanya perubahan paham dari anak ke kepolisian maupun Kesbangpolinmas.
Sedangkan dari pihak sekolah, dia meminta kepala sekolah maupun pemilik yayasan kritis terhadap guru yang berpikiran menyimpang. (Daniel Ari Purnomo)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Akan Tertibkan Sekolah Berpaham Radikal, https://jateng.tribunnews.com/2019/06/28/gubernur-jawa-tengah-akan-tertibkan-sekolah-berpaham-radikal.