TRIBUNNEWS.COM - Seorang mahasiswa ditemukan tewas tergantung di kamar indekosnya.
Mahasiswa yang diketahui bernama Apriyanto Kusuma (23) nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di lemari dalam kamar kosnya, Sabtu (29/06/2019) pukul 19.00 WITA.
Melansir dari Tribunnews.com, Kapolsek Malalayang Kompol Franky Manus menjelaskan, awalnya korban ditemukan oleh ayahnya, Minggu (30/6/2019).
Apriyanto ditemukan pertama kali oleh Nyoman Nurasha (55) yang datang dari kampung halaman untuk mengunjungi Apriyanto yang kuliah di Manado.
Nyoman Nurasha yang baru tiba dari Bandara Sam Ratulangi Manado menelpon putranya, namun tak ada jawaban.
Baca: Asisten Rumah Tangga Tewas Usai Jatuh dari Lantai 32 Apartemen Bassura, Diduga Bunuh Diri
Baca: Sebelum Meninggal Bunuh Diri, Jeon Mi Sun Sempat Telepon Sang Ayah dan Dengar 2 Kabar Ini
Baca: Sbelum Bunuh Diri, Jeon Mi Sun Sempat Telepon Ayah dan Dengan Dua Kabar Ini
Padahal pada Kamis (27/06/2019), Nyoman Nurasha sudah menelpon anaknya dan memberitahu jika akan datang.
"Hari Kamis 27 Juni lalu, saya sempat menghubunginya dan berkata Sabtu saya akan pergi ke Manado melihatnya," jelasnya.
Setelah tiba di kos, Nyoman Nurasha beberapa kali mengetuk pintu kamar anaknya namun tak dibuka oleh korban.
Lantaran tak mendapat jawaban, Nyoman Nurasha menggunakan tangga untuk mengintip ke dalam kamar.
"Saya menelepon tapi tidak diangkat juga, sehingga saya mengambil tangga di kosan tersebut, dan melihat anak saya dari atas," katanya.
Ayah korban pun kaget melihat anaknya sudah gantung diri menggunakan kain di kamar kos, Kelurahan Bahu, Lingkungan V, Kecamatan Malalayang, Kota Manado.
Pria asal Luwuk, Sulawesi Tengah ini lantas memanggil penjaga kos dan melaporkan peristiwa tersebut ke polisi.
Baca: TERUNGKAP Alasan Jeon Mi Sun Akhiri Hidup dengan Bunuh Diri, Polisi Temukan Fakta Ini
Baca: Diduga Bunuh Diri, Jeon Mi Sun Ditemukan Meninggal di Hotel Kawasan Jeonju
Baca: Aktris Korea Jeon Mi Sun Ditemukan Tewas di Kamar Hotel, Diduga Bunuh Diri
"Saya kaget dan panggil Jend Zeke penjaga kost dan melaporkan kejadian ini ke polisi," tambahnya.
Baca: Tragis! Terkena Gangguan Mental , Youtuber Etika Dikira Ngeprank, Ternyata Bunuh Diri Beneran
Baca: Mengaku Kecopetan, Pemuda Asal Lampung Ini Nyaris Bunuh Diri
Polsek Malalayang kemudian mendatangi lokasi kejadian dan mengevakuasi jenazah korban ke rumah sakit Bhayangkara Karombasan.
"Keluarga korban melakukan penolakan autopsi, dan sudah diberikan surat penolakannya," ujar Franky Manus seperti dikutip Gridhot.ID dari Tribun Manado.
Pihak kepolisian menemukan sepucuk surat yang ditulis dalam sebuah kertas oleh korban untuk keluarganya.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) ini diduga stres menghadapi kuliah hingga memilih berhenti.
"Diduga korban malu kepada orang tuanya karena sudah lama berhenti kuliah, sampai nekat melakukan hal tersebut," tambahnya.
Surat tersebut diduga ditulis korban sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Berikut isi surat Apriyanto yang ditemukan polisi di kamarnya.
"Jumat 28 Juni 2019,
Saya memutuskan untuk bunuh diri.
Untuk orangtuaku, kakakku, maaf sudah mengecewakan kalian.
Saya sebenarnya sudah berhenti kuliah pada pertengahan 2018.
Saya tidak bisa fokus melakukan sesuatu dan susah tidur pada malam hari mungkin ini yang dinamakan stres.
Maaf saya sudah terlalu banyak berbohong kepada kalian tentang perkuliahan.
Saya tidak ingin menjadi beban lebih bagi kalian diumur saya yang sudah ke-24 ini.
Maaf saya kurang pandai menulis kata-kata, untuk itu "maaf semuanya"."
(GridHot.id/Candra Mega Sari)
Artikel ini telah tayang di GridHot.id dengan judul Diduga Stres Kuliah, Mahasiswa Nekat Gantung Diri dan Tulis Sepucuk Surat: Saya Tidak Ingin Menjadi Beban.