News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuh Purnawirawan TNI AL di Depok Terungkap Berkat Pisau yang Tertinggal, Awalnya Mau Merampok

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BS ketika digelandang di Mapolresta Depok, Senin (1/7/2019)

Deddy melanjutkan BS melakukan aksinya seorang diri untuk menghabisi nyawa korban.

"Kita minta diperagakan dari awal masuk sama pelaku, ketika kita lihat memang pagar rumah terjangkau oleh pelaku sehingga bisa masuk sendiri," ungkapnya.

Pelaku melarikan diri usai membunuh korban dan membawa barang-barang berharga berupa tiga buah ponsel, satu buah laptop, dan sebuah dompet.

Namun, pisau pelaku tertinggal di kamar korban sehingga membuka jalan bagi polisi untuk mengendus keberadaan pelaku.

Sering mencuri saat bekerja di rumah korban

Pelaku pembunuhan purnawirawan TNI AL, BS (25), dipecat lantaran sering mencuri barang di rumah majikannya, Reinhard Parerungan (78), Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat.

Selama empat tahun bekerja di kediaman purnawirawan TNI AL tersebut, barang-barang berharga acapkali raib yang diduga kuat diambil oleh pelaku.

Baca: Masih Hirup Udara Bebas, KPK Cegah Direktur Utama PJT II Djoko Saputro

Kediaman korban pembunuhan yang tewas oleh pelaku pada Selasa (2/7/2019) (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Hal itu diungkapkan oleh Paul Alexander (44), anak dari Reinhard Parerungan usai melihat pra-rekonstruksi yang menampilkan adegan pelaku membunuh korban.

"Selama empat tahun bekerja, memang barang-barang di rumah sering hilang," katanya kepada awak media pada Selasa (2/7/2019).

Aksi mencuri yang melekat di ingatan Paul tatkala sejumlah uang di dompet milik ayahnya habis diambil BS.

Padahal, di rumah saat itu hanya berdua, sang ayah dan pelaku.

"Dompet yang berisi duit ditinggal bapak saya mandi, berselang 15 menit kemudian duit di dalam dompet hilang. Tapi dompet itu malah berpindah posisi," terangnya.

Kemarahan Paul memuncak hingga berujung pemecatan BS lantaran barang antik di rumah menghilang.

"Di dalam rumah saya, barang antik berbahan kuningan hilang. Langsung saya naik pitam dan memanggil polisi, diperiksa lalu hari itu juga ia dikeluarkan," lanjut Paul.

Paul tak menyangka BS yang telah dipekerjakan di rumahnya tega melakukan perbuatan bengis itu kepada ayahnya.

"Dia kesayangan bapak saya. Sudah dianggap sebagai anak. Tidak menyangka sama sekali dia bunuh ayah saya," tambahnya.

(Tribunjakarta.com/ Satrio Sarwo Trengginas)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini