News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perempuan Penghina Lambang Negara Tak Pulang ke Rumah Usai Diperiksa Polisi, 2 Anaknya Dititipkan

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono menunjukkan cetakan postingan akun facebook Aida Konveksi yang diduga menghina lambang negara, Selasa (2/7/2019).

TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Seorang pemilik butik di Blitar, Ida Fitri (44), mendadak menjadi terkenal setelah mengunggah dua foto hasil editan yang menghina simbol negara dan Presiden Joko Widodo.

Ibu dua orang anak itu telah menjalani pemeriksaan di Polres Blitar Kota selama 1x24 jam dan diizinkan pulang namun tidak ada di tempat tinggalnya.

Buktik milik Ida yang diberi nama Aida Syar'i di kawasan Jl Supriyadi, Kalipucung, Kecamatan Sanankulo, Kabupaten Blitar, tampak sepi saat disambangi pada Rabu (3/7/2019) malam.

"Iya benar, ini butiknya Bu Aida. Tapi Bu Aida tidak ada," jawab perempuan penjaga butik itu.

Penjaga butik yang mengaku bernama Irma itu mengatakan majikannya meninggalkan rumah sejak Senin (1/7/2019) sekira pukul 23.00 WIB, bersama suaminya, Aris.

Irma tidak tahu majikannya pergi ke mana.

Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono menunjukkan cetakan akun Aida Konveksi yang diduga menyebar konten menghina lambang negara, Selasa (2/7/2019). SURYA.co.id/Samsul Hadi (Surya/Samsul Hadi)

"Saya tidak tahu ke mana. Sampai sekarang belum pulang. Waktu mau pergi hanya pesan kepada saya titip anak-anak. Ibu punya dua anak, cowok dan cewek," ujarnya.

Menurut Irma, sebelum majikannya pergi meninggalkan rumah, ada sekelompok orang yang datang pada Senin malam.

Belakangan diketahui orang-orang itu ternyata anggota Polres Blitar Kota dan Polsek Sanankulon.

Malam itu, polisi hendak menjemput Ida terkait kasus dugaan menyebarkan konten menghina lambang negara di media sosial Facebook.

"Ibu berangkat naik mobil sendiri diantar bapak (suaminya). Sampai sekarang belum pulang," katanya.

Ida selesai diperiksa Satreskrim Polres Blitar Kota pada Selasa sekira 19.00 WIB.

Baca: Nur Hidayat Jual Istrinya Rp 1,5 Juta Sekali Kencan, Alasannya Buat Bayar Utang Operasi Sesar

Baca: Terungkap Motif Tukang Bubur Bunuh Bocah SD Cucu Pemilik Kontrakan

Ketua RT 4, RW 5, Desa Kalipucung, Rohman Hani mengaku sempat dihubungi polisi pada Senin malam.

Melalui sambungan telepon, Rohman diminta datang ke Polsek Sanankulon, dan ditanya soal keadaan keluarga Ida.

Polisi juga meminta kartu keluarga Ida. Lalu, Rohman diajak polisi ke rumah Ida.

Polisi yang datang ke rumah Ida merupakan petugas gabungan Polsek Sanankulon dan Polres Blitar Kota.

Menurutnya, polisi yang datang ke rumah Ida sekira 10 orang menggunakan tiga mobil.

"Awalnya polisi mengira yang bersangkutan tidak ada di rumah," katanya.

Sejumlah polisi masuk ke rumah Ida. Sedangkan Rohman menunggu di luar pagar. Polisi berada di dalam rumah sekira 30 menit.

Setelah itu, polisi pergi meninggalkan rumah Ida. Selanjutnya Ida dan suaminya naik mobil sendiri.

Ternyata mereka berangkat ke Polres Blitar Kota.

Rohman mengaku tidak begitu mengenal keluarga Ida. Menurutnya, Ida maupun suami jarang bergaul dengan warga sekitar.

Ida berasal dari Desa Bendosari, yang letaknya bersebelahan dengan Desa Kalipucung.

Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono menunjukkan cetakan akun Aida Konveksi yang diduga menyebar konten menghina lambang negara, Selasa (2/7/2019). SURYA.co.id/Samsul Hadi (Surya/Samsul Hadi)

"Tapi, dia sudah lama tinggal di sini, lebih dari 10 tahun. Dia juga sudah menjadi warga sini (Kalipucung). Dia dulu beli lahan kosong lalu dibangun," kata Rohman.

Banyak Usaha

Menurutnya, Ida memiliki banyak bisnis di rumah. Selain butik, juga punya konveksi dan toko mebel.

Rohman mengaku jarang sekali mengobrol dengan Ida dan suaminya.

"Suaminya kerja di KPU Kabupaten Blitar. Saya tidak tahu kerja sebagai apa," katanya.

Rumah Ida memanjang sekira 25 meter sampai 30 meter.

Posisi bangunan rumahnya berada di pinggir jalan raya.

Ada tiga gerbang, paling kiri dipakai untuk usaha butik, bagian tengah rumah induk, dan paling kanan untuk usaha mebel.

Pagar tembok setinggi sekitar 3 meter memanjang di bagian depan bangunan.

Pintu gerbang juga lumayan tinggi. Kondisi bagian depan rumah gelap, tidak ada lampu penerangan.

Perempuan pemilik akun Aida Konveksi itu menyebarkan konten berupa dua foto.

Foto pertama merupakan gambar mumi yang pada bagian wajahnya ditempel wajah Presiden Jokowi. Ada narasi 'the new firaun' pada foto itu.

Foto kedua menggambarkan seorang hakim Mahkamah Konstitusi menggunakan toga namun wajahnya diganti gambar anjing. Ada tambahan keterangan 'ib*** berwajah anjing'. (surya/sha)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini